Harga Minyak Jatuh, Ada yang Turun 1%!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
06 September 2021 07:09
Antre BBM di AS
Foto: Pelanggan mengantre untuk membeli bahan bakar di Duck-Thru di Scotland Neck, NC, pada hari Selasa, 11 Mei 2021. (Robert Willett / The News & Observer via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia bergerak turun pada perdagangan pagi ini. Data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang kurang memuaskan membuat harga si emas hitam 'terpeleset'.

Pada Senin (6/9/2021) pukul 06:25 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 72,25/barel. Turun 0,5% dibandingkan posisi akhir pekan lalu.

Sementara yang jenis light sweet harganya US$ 69,29/barel. Anjlok 1%.

crudeSumber: Refinitiv

Harga minyak terdampak rilis data ketenagakerjaan Negeri Paman Sam. Kementerian Ketenagakerjaan AS melaporkan, perekonomian AS menciptakan 235.000 lapangan kerja pada Agustus 2021. Jauh menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebanyak 1,053 juta dan menjadi yang terendah sejak Januari 2021.

Pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) terutama penyebaran varian delta membuat pemulihan ekonomi di AS tertahan. Warga kembali khawatir untuk beraktivitas di luar karena khawatir tertular virus mematikan tersebut.

Halaman Selanjutnya --> Virus Corona Mengancam Nyawa

Per 3 September 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat jumlah pasien yang meninggal akibat serangan virus corona di Negeri Stars and Stripes mencapai 638.632 orang. Ini adalah yang tertinggi di antara seluruh negara di dunia.

Dalam sepekan terakhir, total ada 10.053 rakyat AS yang tutup usia karena Covid-19. Lebih tinggi dibandingkan akumulasi tujuh hari sebelumnya yaitu 8.224 orang.

Ingat, kita sedang bicara nyawa. Satu saja yang hilang sudah terlalu banyak. Nyawa tidak bisa diukur dengan angka, karena menimbulkan duka mendalam bagi jutaan orang lainnya.

Ancaman kehilangan nyawa membuat warga AS kembali memilih #dirumahaja. Pada 31 Agustus 2021, Google Covid-19 Community Mobility Report mencatat aktivitas warga AS di perumahan adalah 6% di atas kondisi normal sebelum pandemi.

Akibatnya, permintaan terhadap bahan bakar minyak (BBM) melambat. Pada pekan yang berakhir 23 Agustus 2021, stok BBM di Cushing (Oklahoma) bertambah 1,29 juta barel. Ini adalah yang tertinggi sejak pertengahan Juni 2021.

Kenaikan stok BBM menandakan permintaan di AS sedang lesu. Padahal AS adalah negara konsumen minyak tertinggi di dunia. So, permintaan di AS akan sangat mempengaruhi pembentukan harga.

"Harga minyak terkoreksi gara-gara laporan data ketenagakerjaan, yang dipengaruhi oleh penyebaran virus corona varian delta. Ini adalah realitas yang membuat kita tersadar bahwa pandemi virus corona masih sangat menentukan permintaan," kata John Kilduff, Partner di Again Capital yang berbasis di New York, seperti dikutip dari Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Pasokan Libya Bikin Panas Harga Minyak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular