
Laba PTPP Naik 300% Jadi Rp 86,04 Miliar

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan konstruksi BUMN PT PP Tbk (PTPP) sepanjang enam bulan pertama tahun ini mencatatkan laba bersih senilai Rp 86,04 miliar. Angka ini naik tajam dari capaian perusahaan di periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 21,15 miliar, atau tumbuh 306,69% secara tahunan (year on year/YoY).
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, laba bersih ini naik di tengah turunnya pendapatan perusahaan. Tercatat pada akhir Juni 2021 lalu pendapatan senilai Rp 6,45 triliun, turun 4,27% YoY dari Rp 6,74 triliun di akhir semester I-2020.
Sejalan dengan itu, beban pokok pendapatan juga turun menjadi Rp 5,65 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 6,04 triliun. Beban usaha naik tipis menjadi Rp 313,64 miliar dari sebelumnya Rp 304,19 miliar.
Pada periode ini perusahaan membukukan laba atas divestasi investasi entitas asosiasi dan jangka panjang lainnya senilai Rp 199,13 miliar. Selain itu, laba ventura bersama juga naik menjadi Rp 234,56 miliar dari sebelumnya senilai Rp 170,30 miliar.
Beban keuangan bertambah menjadi Rp 474,53 miliar dari sebelumnya senilai Rp 374,31 miliar. Nilai rugi dari entitas asosiasi juga bertambah menjadi Rp 2,61 miliar menjadi Rp 1,01 miliar.
Pendapatan lainnya berkurang menjadi Rp 103,21 miliar dari Rp 200,79 miliar. Sedangkan beban lainnya naik menjadi Rp 120,15 miliar dari Rp 52,009 miliar.
Pada periode tersebut, tercatat nilai aset PTPP menjadi sebesar Rp 55,39 triliun, turun dari posisi akhir Desember 2020 yang senilai Rp 53,47 triliun. Aset lancar tercatat mencapai Rp 33,03 triliun dan aset tak lancar sebesar Rp 22,36 triliun.
Di pos liabilitas, terjadi penambahan sepanjang semester I-2021 menjadi Rp 41,27 triliun dari sebelumnya Rp 39,46 triliun. Liabilitas jangka pendek tercatat sebesar Rp 30,41 triliun dan liabilitas jangka panjang ditutup di angka Rp 10,86 triliun.
Ekuitas perusahaan di akhir Juni 2021 lalu mencapai Rp 14,11 triliun, naik tipis dari posisi akhir Desember 2020 yang sebesar Rp 14,006 triliun.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cuan Dong! Cek Saham Pilihan Broker untuk Hari Ini