Badai Ida Ngamuk di Amerika, Harga Minyak Naik Lagi

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
31 August 2021 07:14
A customer looks at a hand written sign posted on a gas pump, showing that the service station is out of all grades of fuel Wednesday, May 12, 2021, in Charlotte, N.C.  Several gas stations in the Southeast reported running out of fuel, primarily because of what analysts say is unwarranted panic-buying among drivers, as the shutdown of a major pipeline by hackers entered its fifth day.  (AP Photo/Chris Carlson)
Foto: Seorang pelanggan melihat tulisan tangan yang dipasang di pompa bensin, menunjukkan bahwa pom bensin kehabisan bahan bakar. Rabu, 12 Mei 2021, di Charlotte, NC. (AP / Chris Carlson)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia masih melanjutkan tren kenaikan. Persepsi akan keterbatasan pasokan karena amukan Badai Ida membuat harga si emas hitam melambung.

Pada Selasa (31/8/2021) pukul 06:35 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 73,41/barel. Naik 0,98% dibandingkan posisi hari sebelumnya.

Sementara yang jenis light sweet harganya US$ 69,21/barel. Bertambah 0,68%.

crude

Awal pekan ini, berbagai perusahaan migas di Amerika Serikat (AS) mengevakuasi para pekerjanya terutama di fasilitas di sekitar Teluk Meksiko. Badai Ida sudah datang, dan dia menyebabkan kekacauan. Badai berkecepatan ratusan kilometer per jam itu telah membuat aliran listrik di Negara Bagian Louisiana terputus dan menyebabkan banjir.

Gara-gara Badai Ida, sekitar 94% fasilitas pengeboran minyak lepas pantai di Teluk Meksiko terpaksa berhenti beroperasi untuk sementara. Sejumlah kilang minyak di Negara Bagian Louisiana pun tergenang banjir.

"Anda tidak bisa mengembalikan (produksi minyak) begitu saja, Menurut pengamatan saya, proses ini butuh waktu 2-4 minggu," tegas Robert Yawger, Director of Energy Futures di Mizuho Securities, seperti dikutip dari Reuters.

Produksi minyak yang hilang karena Badai Ida diperkirakan mencapai 2,3 juta barel/hari. Tidak hanya harga minyak mentah yang naik, harga bahan bakar minyak (BBM) pun diperkirakan melambung.

Gasbuddy memperkirakan harga BBM di Negeri Paman Sam bisa naik US$ 5-15 sen/galon. Patrick De Haan, Petroleum Analyst Gasbuddy, menilai kenaikan harga akan sangat tergantung dari seberapa cepat produksi bisa dipulihkan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Pasokan Libya Bikin Panas Harga Minyak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular