Tekanan Jual Landa Aset Kripto, Cuma Cardano yang Selamat

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mayoritas mata uang kripto (cryptocurrency) kembali bergerak di zona merah pada perdagangan Senin (30/8/2021) pagi waktu Indonesia, melanjutkan pelemahan pada akhir pekan lalu.
Berdasarkan data dari CoinMarketCap pukul 09:10 WIB, dari enam kripto berkapitalisasi terbesar non-stablecoin, hanya koin digital cardano yang masih mampu menguat pada pagi hari ini.
Cardano menguat 1,15% ke level harga US$ 2,88 per koin atau setara dengan Rp 41.443 per koinnya (asumsi kurs hari ini Rp 14.390/US$).
Sementara kelima kripto terbesar lainnya bergerak melemah pada hari ini. Bitcoin melemah 1,61% ke level US$ 48.564,97 per koin atau Rp 698.849.918 per koin, ethereum terkoreksi 1,87% ke US$ 3.213,16 per koin (Rp 46.237.372 per koin).
Berikutnya binance coin ambles 3,49% ke US$ 476,69 per koin atau Rp 6.859.569 per koinnya, ripple ambrol 2,53% ke US$ 1,14 per koin (Rp 16.405 per koin), dan dogecoin merosot 1,96% ke US$ 0,284 per koin (Rp 4.087 per koin).
![]() |
Pada awal pekan lalu, harga bitcoin menyentuh level US$ 50.000 lagi untuk pertama kalinya sejak pertengahan Mei lalu. Tetapi tidak mampu bertahan lama, mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar ini akhirnya terkoreksi lagi dan mencatat kinerja negatif dalam 7 pekan terakhir.
Dalam sepekan terakhir, dari keenam kripto berkapitalisasi pasar terbesar selain berjenis stablecoin, hanya cardano dan binance coin yang masih cukup eksis atau masih bergerak di zona hijau.
Cardano masih melesat 2,69%, sedangkan binance coin juga masih melonjak 4,98% dalam sepekan terakhir. Namun untuk dua kripto berkapitalisasi pasar paling besar yakni bitcoin dan ethereum pun mulai melemah di kisaran 1% hingga 2%.
Walaupun bitcoin kini kembali ke bawah level US$ 50.000, namun harganya diprediksi akan meroket hingga menyentuh US$ 100.000/koin atau sekitar Rp 1,4 miliar per koin dalam 6 bulan ke depan.
Prediksi tersebut diutarakan oleh Florian Grummes, direktur pelaksana di Midas Touch Consulting. Meski demikian, Grummes mengatakan sebelum mencapai US$ 100.000/koin, bitcoin diperkirakan akan berbalik merosot dulu.
Ia menyarankan investor untuk menunggu bitcoin di kisaran US$ 34.000 hingga US$ 38.000/koin sebelum membeli.
"Apa yang kita alami dalam lima pekan terakhir adalah bagus, rebound yang tajam pasca mengalami aksi jual yang menjadi ciri khas mata uang kripto," kata Grummes, sebagaimana dilansir Kitco, Kamis (26/8/2021).
"Jika ada aksi jual lagi, Bitcoin berisiko ke US$ 25.000/koin. Itu masih mungkin terjadi, setelahnya bitcoin akan kembali ke kisaran US$ 35.000/koin dan kembali ke US$ 60.000/koin kemudian aksi beli akan kembali lagi. Saya pikir bitcoin akan menyentuh US$ 100.000/koin dalam enam bulan ke depan," tambahnya.
Volatilitas bitcoin yang sangat besar tersebut tentunya memberikan peluang 'cuan' yang besar, tetapi risikonya juga setimpal. Sehingga bitcoin dan mata uang kripto lainnya menarik bagi investor untuk berspekulasi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Kripto Mulai Ambles Lagi, Bitcoin Gagal Capai US$ 50.000
(chd/chd)