
Duo Saham Grup Lippo 'Ngamuk', Giliran BGTG-BBYB Anjlok!

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua Saham emiten Grup Lippo, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) berbagi tempat di deretan top gainers pada sesi I perdagangan hari ini, Jumat (27/8/2021).
Berbeda, duo saham emiten bank mini atau bank BUKU II (KBMI 1), PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) dan PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) terjungkal sebagai top losers.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah hingga siang ini. IHSG turun 0,42% ke posisi 6.032,828 pada penutupan sesi I perdagangan Jumat (27/8).
Menurut data BEI, 189 saham menguat, 289 saham melemah dan 158 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,72 triliun dan volume perdagangan mencapai 12,84 miliar saham.
Investor asing pasar saham masuk ke bursa RI dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 72,50 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 36,86 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (27/8).
Top Gainers
Sanurhasta Mitra (MINA), saham +34,00%, ke Rp 67, transaksi Rp 8,9 M
Matahari Department Store (LPPF), +14,46%, ke Rp 2.850, transaksi Rp 156,3 M
Matahari Putra Prima (MPPA), +8,64%, ke Rp 880, transaksi Rp 70,0 M
Trimitra Propertindo (LAND), +5,71%, ke Rp 111, transaksi Rp 18,1 M
Weha Transportasi Indonesia (WEHA), +5,61%, ke Rp 226, transaksi Rp 17,2 M
Top Losers
PAM Mineral (NICL), saham -6,77%, ke Rp 124, transaksi Rp 143,2 M
Bank Ganesha (BGTG), -6,62%, ke Rp 254, transaksi Rp 64,2 M
Guna Timur Raya (TRUK), -6,25%, ke Rp 120, transaksi Rp 16,3 M
Bank Neo Commerce (BBYB), -5,28%, ke Rp 1.615, transaksi Rp 223,8 M
Era Mandiri Cemerlang (IKAN), -4,39%, ke Rp 109, transaksi Rp 7,3 M
Saham LPPF melonjak 14,46% ke Rp 2.850/saham, melanjutkan kenaikan 8,73% pada perdagangan kemarin. Dalam sepekan, saham ini melejit 34,43%, sementara dalam sebulan melonjak 61,47%.
Terbaru, LPPF berhasil mencatatkan laba bersih mencapai Rp 532,48 miliar pada semester I-2021, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang merugi bersih Rp 357,87 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan, total pendapatan bersih naik 58,66% menjadi Rp 3,57 triliun dari periode Juni 2020 sebesar Rp 2,25 triliun.
Manajemen LPPF menyatakan perseroan melaporkan penjualan kotor sebesar Rp 6,6 triliun untuk periode yang berakhir 30 Juni 2021, atau 67% di atas pencapaian pada periode yang sama tahun 2020.
"Matahari telah kembali meraih profitabilitas, dengan laba bersih Rp 533 miliar untuk semester pertama tahun 2021. Hasil ini dicapai meskipun terdapat pembatasan mudik yang mempengaruhi penjualan Lebaran, daya beli yang menurun, pembatalan cuti bersama dan beberapa langkah yang diambil demi melindungi kesehatan masyarakat seperti pengurangan jam operasional," kata Terry O'Connor, CEO Matahari, dalam keterbukaan informasi, Kamis ini (26/8).
Seperti LPPF, saham MPPA juga terapresiasi 8,64% ke Rp 880/saham, rebound dari koreksi 2,99% pada Kamis kemarin. Dalam sepekan saham ini naik 12,10%, sementara dalam sebulan minus 4,86%.
Di teritorial berbeda, saham BGTG ambles hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) 6,62%, setelah kemarin naik 1,49%. Setali tiga uang, saham BBYB juga anjlok 5,28%, melanjutkan koreksi 6,83% pada perdagangan Kamis.
Kedua saham ini, bersama belasan saham bank mini lainnya, ramai-ramai dilego investor setelah dalam beberapa hari terakhir saham bank mini kembali bergairah pasca-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan beleid baru soal bank digital pada Kamis (19/8) pekan lalu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit
