Masih Terkontraksi, Sektor Multifinance Mulai Membaik

Monica Wareza, CNBC Indonesia
Rabu, 25/08/2021 15:15 WIB
Foto: Penjualan kendaraan (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menyebutkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan multifinance masih akan terkontraksi di tahun ini di kisaran -1% hingga -5%. Kendati masih terkontraksi, tapi angka ini dinilai lebih baik dibanding dengan capaian full year 2020 yang terkontraksi hingga -18%.

Ketua APPI Suwandi Wiratno mengatakan mulai diterapkannya pelonggaran-pelonggaran kegiatan masyarakat menjadi salah satu faktor pendorong membaiknya pertumbuhan pembiayaan ini.

"Tentu di akhir tahun ini yang tadinya kita memproyeksikan bisa positif, kita masih melihat pertumbuhan perusahaan pembiayaan kisarannya masih -1% hingga -5% di 2021 dibandingkan dengan 2020. Sementara di 2020 dibandingkan dengan 2019 kita minusnya cukup dalam sekitar 18%," kata Suwandi dalam program Money Talks, Selasa (24/8/2021).


Salah satu sentimen yang mendorong pertumbuhan ini adalah adanya pembebasan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang diberikan sejak Maret 2021 hingga akhir tahun nanti, meski besaran pajak yang dibebaskan terus berkurang.

Selain itu, kata dia, jumlah kendaraan yang sudah berusia 5-6 tahun dan berpotensi untuk diganti juga dinilai akan mendorong permintaan pembiayaan di tahun ini.

Namun demikian, Suwandi menilai tingkat permintaan ini masih akan terkendala dengan supply dari produsen kendaraan yang masih rendah. Dia menyebut para produsen ini tidak bisa meningkatkan kapasitas produksi hingga 100% sehingga stok yang ada saat ini tidak akan bisa memenuhi tingkat permintaan masyarakat.

Namun demikian, pertumbuhan di industri pembiayaan juga mulai bergantung pada permintaan pembiayaan dari sektor pertambangan sejalan dengan meningkatnya harga komoditas. Sektor ini dinilai akan berkontribusi hingga 30% dalam pertumbuhan pembiayaan di tahun ini.


(hps/hps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Investor Senang BI Rate Turun, IHSG & Rupiah Kompak Menguat