Fakta-fakta Harga Tes Swab PCR Dipangkas Jadi Rp 495.000

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
22 August 2021 12:40
Antrean calon penumpang pesawat yang melakukan test rapid  di Shelter Kalayang Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Senin (21/12/2020). Antren panjang ini terjadi karena banyak penumpang yang ingin melakukan rapid test antigen yang disediakan pihak bandara. Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta sempat ramai tadi pagi. Antrean mengular karena antrean rapid test penumpang. Pantauan CNBC pukul 11.30 terlihat antrian namun sudah kondusif. Sejumlah calon penumpang yang menunggu di luar area ruang test bisa duduk. Jelang liburan Natal dan akhir tahun, pemerintah menerapkan syarat minimal berupa hasil tes rapid antigen bagi traveler yang mau bepergian naik kereta api, pesawat terbang hingga kendaraan pribadi. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Antrean calon penumpang pesawat yang akan melakukan Rapid Test Antigen dan PCR di Shelter Kalayang Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Senin (21/12/2020). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan telah menurunkan biaya tes usap (swab test) Covid-19 berbasis polymerase chain reaction (PCR) di wilayah Jawa-Bali menjadi Rp 495.000 dan luar Jawa Bali Rp 525.000. Hal ini terjadi setelah ada desakan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Penurunan harga tes PCR ini dilakukan berdasarkan Surat Edaran (SE) Dirjen Pelayanan Kesehatan No. HK.02.02/I/2824/2021 tentang Batas Tarif Tertinggi Pemeriksaan Reserve Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) yang berlaku mulai Selasa, 17 Agustus 2021.

Biaya sekali tes PCR lebih murah sekitar Rp 400.000 dari sebelumnya yang dikenakan sekitar Rp 900.000.

Perusahaan farmasi BUMN, PT Kimia Farma Tbk (KAEF), termasuk perusahaan yang menerapkan kebijakan tersebut. Melalui pengumumannya, KAEF menyampaikan bahwa harga efektif tes PCR sebesar Rp 500.000 tersebut berlaku 16 Agustus 2021.

Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo mengatakan pihaknya menyambut baik keputusan Kementerian Kesehatan yang menurunkan tarif layanan pemeriksaan PCR.

"Kimia Farma langsung melaksanakan arahan pemerintah tentang penurunan tarif tes PCR sebagai bentuk komitmen kami untuk memberi pelayanan terbaik bagi masyarakat Indonesia. Dengan demikian akan semakin mudah bagi masyarakat untuk mengakses tes Covid-19 yang berujung pada perbaikan iklim Kesehatan Indonesia secara menyeluruh," kata Verdi dalam siaran persnya, Rabu (18/8/2021).

Selain menurunkan harga tes PCR, Plt. Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika (KFD) Agus Chandra menyebut bahwa perusahaan juga menurunkan harga swab antigen menjadi Rp 85.000 untuk jenis alat regular dan untuk merk Abbot Panbio turun jadi Rp 125.000.

"Selain menurunkan harga tes PCR Rp 495.000, kami juga menurunkan tarif/harga swab/rapid test antigen," kata dia.

Tak hanya BUMN, perusahaan milik swasta yaitu Bumame Farmasi mengumumkan penurunan harga tersebut.

Mengutip akun instagram resminya @bumame_farmasi, Bumame mengumumkan harga baru yang berlaku mulai 17 Agustus pukul 00.00 WIB di 29 cabang Bumame.

Harganya antara lain hasil 24 jam Rp 495 ribu nett, hasil 16 jam Rp 750 ribu nett, hasil 10 jam Rp 900 ribu nett. Ke-29 cabang Bumame berlokasi di Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok Bekasi hingga Bandung.

Selain itu, biaya tes usap PCR di bandara juga tercatat mengalami penurunan. Farmalab, pihak penyedia layanan tes di bandara yang juga anak usaha PT Indofarma Tbk(INAF), menurunkan tarif RT PCR di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang dan Bandara Husein Sastranegara Bandung menjadi seharga Rp 495 ribu.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero), Faik Fahmi dalam keterangannya menyampaikan, dengan penurunan biaya RT-PCR ini akan membuka harapan bahwa pandemi yang lebih terkendali akan meningkatkan kepercayaan diri masyarakat untuk melakukan perjalanan udara sehingga trafik penerbangan dapat perlahan meningkat.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Resmi! Kimia Farma Turunkan Harga Swab Test PCR

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular