8 Informasi Ini Penting untuk Anda Baca Sebelum Trading Saham

Monica Wareza, CNBC Indonesia
19 August 2021 08:13
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham domestik masih diselimuti sentimen yang bercampur aduk. Pada perdagangan Rabu (18/8/2021) sejumlah peristiwa terjadi pada emiten, termasuk kabar mengenai emiten anyar yang harga sahamnya turun dan berada di bawah harga penawaran umumnya.

CNBC Indonesia telah merangkum delapan peristiwa emiten yang terjadi pada Rabu kemarin untuk menjadi bahan pertimbangan sebelum perdagangan Kamis (19/8/2021) dibuka.

1. Tok! Private Placement 15 Miliar Saham Acset Direstui

Pemegang saham PT Acset Indonusa Tbk (ACST), emiten konstruksi dari Grup Astra, menyetujui rencana penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau private placement sebanyak-banyaknya 15 miliar saham.

Hal ini disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di United Tractors Ballroom, Cakung, yang digelar Rabu ini (18/8).

Perseroan berencana akan mengeluarkan saham baru sebanyak-banyaknya 15 miliar lembar saham baru yang masing-masing bernilai Rp 100/saham dalam private placement ini.

2. Bakrie Telecom Tekor Rp 73 M di Semester I, Ekuitas Negatif!

Emiten yang bergerak di bidang penyediaan jaringan dan layanan telekomunikasi seluler radio digital yang tergabung dalam Grup Bakrie, PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), mencatatkan kerugian bersih sebesar Rp 72,72 miliar pada paruh pertama tahun ini, atau Juni 2021.

Data laporan keuangan mencatat, kerugian bersih yang diderita perusahaan turun 57,97% dari periode yang sama tahun sebelumnya di mana rugi bersih perusahaan mencapai Rp 174,37 miliar.

Pada semester pertama tahun ini Bakrie Telecom masih gagal mencatatkan laba meskipun pendapatan usaha jasa telekomunikasi dan teknologi informasi naik 178,59% menjadi Rp 16,25 miliar dari sebelumnya hanya sebesar Rp 5,83 miliar.

3. Siap Caplok Perusahaan Properti, Diamond Land Rights Issue!

Emiten yang bergerak di bidang real estate, PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) atau Diamond Land, berencana untuk melakukan penambahan modal melalui skema penawaran umum terbatas (PUT) I dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue.

Pelaksanaan rights issue dari emiten pengelola Apple Condovilla 1-3 ini salah satunya dilakukan untuk mengakuisisi PT Cipta Diamond Property.

Perseroan berencana menerbitkan 14.354.000.764 saham baru dengan nilai nominal Rp 20 per saham. Sedangkan harga pelaksanaan yang ditawarkan kepada para pemegang saham perseroan dalam PUT I untuk melaksanakan haknya adalah Rp 50 per saham.

4. Teka Teki Terungkap! Bank of India Siap Lepas 76% Saham BSWD

Pemegang saham utama PT Bank of India Indonesia Tbk (BSWD), Bank of India diketahui akan melepas seluruh kepemilikannya sahamnya di bank ini.

Rencana divestasi bank eks Bank Swadesi ini akan disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada 7 September 2021 mendatang.

Berdasarkan panggilan RUPSLB yang disampaikan BSWD, terdapat dua agenda rapat yang akan dibahas dalam RUPSLB nanti. Pertama adalah pelepasan seluruh saham perusahaan oleh Bank of India sebesar 76% dan perubahan susunan pengurus perusahaan.

5. Angkasa Pura I Rilis Obligasi & Sukuk Rp 2,7 T, Cek Jadwalnya

Perusahaan pengelola bandara BUMN, PT Angkasa Pura I (Persero), berencana menerbitkan obligasi dan sukuk (obligasi syariah) dengan nilai pokok senilai Rp 2,73 triliun.

Penerbitan surat utang tersebut merupakan Obligasi Berkelanjutan I Angkasa Pura I Tahap I Tahun 2021 dengan target dana dihimpun Rp 1,73 triliun yang rencananya akan diterbitkan dalam empat seri.

Namun demikian, belum ditetapkan jumlah emisi masing-masing seri dengan tingkat bunga kupon yang ditawarkan.

6. Bos SiCepat Borong Saham Panca Global, Mau Backdoor Listing?

Founder dan CEO perusahaan logistik SiCepat Express, Hartono Francesco, baru-baru ini membeli saham emiten perdagangan umum PT Panca Global Kapital Tbk (PEGE). Emiten ini sebelumnya berbisnis perusahaan sekuritas (broker saham) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Data BEI mencatat, jumlah saham yang dimiliki Hartono saat ini mencapai 510.015.000 saham atau setara dengan kepemilikan 18% dari modal ditempatkan dan disetor Panca Global.

Hal ini disampaikan melalui laporan kepemilikan saham lebih dari 5% yang dilaporkan oleh perusahaan lewat PT Ficomindo Buana Registrar.

7. Apes! Nasib Ritel, Saham Bukalapak Sudah di Bawah Harga IPO

Harga saham emiten e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) anjlok hingga menyentuh auto reject bawah (ARB) 6,7% di level Rp 830/saham pada awal pembukaan sesi I, Rabu ini (18/8/2021), dari posisi penutupan Senin lalu (16/8) di level Rp 890/saham.

Data BEI menunjukkan, pada pukul 10.13 WIB, saham BUKA ambles 6,74% di Rp 830, dengan nilai transaksi Rp 537,15 miliar dan volume perdagangan 664 juta saham.

Dengan demikian, harga saham BUKA kini di bawah harga penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di Rp 850/saham, atau turun 2,4% sejak debut pada 6 Agustus lalu.

8. Wah! Diam-diam Pieter Tanuri Borong Saham Emiten Anyar Ini

Manajemen emiten yang bergerak di bisnis voucher belanja, PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR), mengumumkan bahwa pemilik Bali United (PT Bali Bintang Sejahtera Tbk/BOLA), Pieter Tanuri, sudah masuk menjadi pemegang saham perusahaan kendati di bawah 5%.

Direktur Utama Trimegah Karya Hady Kuswanto mengatakan berdasarkan daftar pemegang saham (DPS) per 10 Agustus lalu, tercatat Pieter Tanuri memiliki 35 juta saham atau 1,75% saham, dari total saham yang dikeluarkan perusahaan.

"Saham perseroan sudah dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga masyarakat dapat berpartisipasi membeli dan menjual saham perseroan di pasar sekunder termasuk bapak Pieter Tanuri," katanya, dalam surat jawaban kepada BEI, dikutip Rabu (18/8).

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular