Usai Ambles 2%, Harga Batu Bara Hari Ini Melesat 1%

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
19 August 2021 07:54
eskcavator dan batu bara
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah sempat terkoreksi, harga batu bara mampu bangkit lagi. Namun kebangkitan harga si batu hitam tidak sampai mencatatkan rekor tertinggi.

Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) tercatat US$ 167,5/ton. Melesat 1,03% dibandingkan sehari sebelumnya.

Namun kenaikan ini belum berstatus sebagai rekor baru. Saat ini, rekor harga batu bara masih berada di US$ 169,75/ton yang tercipta pada 16 Agustus 2021.

coal

Tingginya permintaan masih menjadi latar belakang kenaikan harga batu bara. Di China, produksi dalam negeri belum bisa memenuhi permintaan yang meningkat pesat.

Pada Juli 2021, produksi batu bara China tercatat 310 juta ton, turun 3,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Dibandingkan Juli 2019, produksi turun nyaris 7%.

Ini membuat China mau tidak mau harus mengimpor batu bara lebih banyak. Bulan lalu, impor batu bara Negeri Panda adalah 30,18 juta ton, melesat 15,6% yoy.

"Rendahnya produksi kontras dengan permintaan yang begitu kuat. Menurut Biro Statistik Nasional China, pembangkitan listrik bertenaga batu bara termal pada Juli 2021 naik 12,7% yoy.

"Otoritas China mencoba meningkatkan produksi di tengah keterbatasan pasokan yang membuat harga naik sangat tinggi. Namun kami memperkirakan upaya ini butuh waktu beberapa bulan," papar Toby Hassall, Analis Refinitiv.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Kurang 'Vitamin', Harga Batu Bara Diramal Masih Lemah Lesu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular