Harga PCR Dipangkas Jokowi, Saham Laboratorium & RS Tumbang!

Putra, CNBC Indonesia
16 August 2021 16:50
‌Warga menjalani swab test PCR di kawasan RT 06/03 , Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (20/Mei/2021). Sebanyak 24 warga atau delapan kepala keluarga (KK) di RT 06, RW 03, Kelurahan Ciracas, Jakarta Timur, terpapar Covid-19. Kawasan RT 03 langsung menerapkan lockdown atau Pengawasan Ketat Berskala Lokal (PKBL) di wilayah tersebut guna mencegah penyebaran Covid-19. Selama lockdown warga diwajibkan melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat dan dilarang keluar rumah apabila tidak ada keperluan mendesak. Pihaknya juga mengadakan swab test PCR massal warga setempat. Pihak kecamatan juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial DKI Jakarta untuk memenuhi kebutuhan logistik warga RT tersebut. Delapan KK yang terpapar Covid-19 sebagian besar menjalani isolasi mandiri di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran. Pantauan CNBC Indonesia sejumlah warga terpaksa beraktifitas dari rumah. Okie yang keseharian nya menjadi badut di sekitar Ciracas terpaksa harus menahan diri dari rumah karena ada himbauan untuk tetap dirumah.
Foto: 8 KK Terpapar Covid-19, Se RT di Ciracas Lockdown Mini (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menginstruksikan agar harga tes polymerase chain reaction (PCR) berkisar di angka Rp 450.000 hingga Rp 550.000. Harga tersebut lebih murah dari yang ada saat ini, berada di kisaran Rp 800.000-900.000.

Merespons hal tersebut, pada perdagangan 'hari kejepit ini, harga saham-saham laboraturium dan rumah sakit ambles parah pada perdagangan hari ini, Senin (16/8), karena margin keuntungan berpotensi terpangkas akibat turunnya harga.

Besok, 17 Agustus, perdagangan saham akan ditutup memperingati HUT Kemerdekaan RI.

Berikut kinerja saham-saham rumah sakit dan laboraturium pada perdagangan hari ini, mengacu data Bursa Efek Indonesia (BEI) sesi II.

Tercatat koreksi terparah dibukukan oleh dua saham laboratorium yang tumbang hingga menyentuh level terendah yang diijinkan oleh bursa alias ARB. Kedua emiten tersebut adalah PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) dan PT Diagnos Laboraturium Tbk (DGNS) yang ambruk masing-masing 6,93% dan 6,91%.

Saham-saham rumah sakit juga terpantau ambruk dimana PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) yang turun ke level ARBnya 6,35% dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) yang turun 3,04%.

Sementara itu kenaikan dibukukan oleh 3 emiten rumah sakit dimana yang tertinggi adalah PT Bundamedik Tbk (BMHS) yang naik 1,98% ke level Rp 1.030/unit.

Kabar terbaru, pemerintah menurunkan biaya PCR Covid-19 hingga 45%. Bahkan harganya akan menjadi Rp 495.000.

"PCR 900.000 jadi 495.000 turun 45%," kata sumber pemerintah kepada CNBC Indonesia, Senin (16/8/2021).

Harapan untuk penurunan harga tes PCR muncul kala Presiden Jokowi menginstruksikan kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin agar harga tes PCR di Indonesia dibanderol pada kisaran harga Rp 450.000 - Rp 550.000.

Keputusan Jokowi untuk membanderol harga PCR tersebut setelah beberapa hari terakhir media nasional secara masif memberitakan harga PCR di Indonesia lebih mahal dibandingkan dengan beberapa negara lain.

"Saya minta agar tes PCR ini berada di kisaran antara Rp 450.000 sampai dengan Rp 550.000," kata Jokowi, dalam sebuah video yang diunggah laman Sekretariat Presiden,.

Jokowi menilai, penurunan harga biaya tes PCR swab di kalangan masyarakat itu diharapkan dapat memperluas dan meningkatkan strategi tes, telusur, dan tindak lanjut (3T) sebagai upaya mengendalikan pandemiCovid-19 di Tanah Air.


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Resmi! Kimia Farma Turunkan Harga Swab Test PCR

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular