IHSG Ambles 1% Lebih Saat Jokowi Sampaikan Pidato Kenegaraan

Putra, CNBC Indonesia
16 August 2021 09:49
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di awal perdagangan dengan apresiasi 0,09% ke level 6.144,94. Selang 45 menit IHSG balik badan ambruk 1,18% ke level 6.066,58 pada perdagangan Senin (16/8/21) keluar dari zona 6.100 saat Presidan Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan, jelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia besok.

Nilai transaksi hari ini sebesar Rp 4 triliun dan terpantau investor asing membeli bersih Rp 150 miliar di pasar reguler.

Asing melakukan pembelian di saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) sebesar Rp 215 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 6 miliar.

Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) yang dilego Rp 12 miliar dan PT Adaro Enerygy Tbk (ADRO) yang dijual Rp 7 miliar.

Dari dalam negeri nasib PPKM level 4 masih akan menjadi penggerak utama pasar finansial. Selama PPKM level 4 berlangsung penambahan kasus Covid-19 masih fluktuatif, tetapi dalam tren menurun.

Dalam 7 hari terakhir, rata-rata penambahan kasus sebanyak 26.903, lebih rendah dari rata-rata sepekan sebelumnya 32.233 kasus per hari.

Kemudian kasus aktif saat ini juga sudah jauh menurun ke bawah 400.000 kasus, dibandingkan puncaknya pada akhir Juli lalu yakni lebih dari 570 ribu kasus.

Hanya saja, penambahan kasus di luar Jawa-Bali kini menjadi perhatian.

Oleh sebab itu, PPKM level 4 hampir pasti akan diperpanjang, dengan kemungkinan terjadi beberapa pelonggaran lagi. Apalagi jika dilihat pada periode 9 sampai 13 Agustus, saat PPKM level 4 dilonggarkan dengan mal diizinkan buka, terjadi peningkatan mobilitas warga Indonesia dengan menggunakan kendaraan.

Berdasarkan data Apple Mobility Indexpada Senin hingga Jumat pekan lalu rata-rata mobilitas dengan mengemudi sebesar 93,812, mengalami peningkatan dibandingkan rata-rata periode 2 sampai 6 Agustus sebesar 89,178

Melihat peningkatan tersebut, tentunya dikhawatirkan jika PPKM dihentikan akan terjadi lonjakan mobilitas, yang dapat kembali meningkatkan penambahan kasus Covid-19.

Sementara itu yang menggembirakan adalah DKI Jakarta, sebelumnya merupakan penyumbang kasus positif terbesar, tetapi kini sudah di luar 3 besar.

Puncaknya kasus Covid-19 di Jakarta terjadi pada 12 Juli dengan satu hari di tercatat ada 14 ribu kasus dan kasus baru kemarin dilaporkan sebanyak 1.182.

Meski demikian, masih belum diketahui apakah PPKM di DKI Jakarta akan turun menjadi level 3 dari level 4 saat ini. Apalagi jika melihat data dari Apple Mobility Indeks terjadi peningkatan mobilitas pada Senin-Jumat pekan lalu, dengan rata-rata 86,248, lebih tinggi dari pekan sebelumnya 80,044. Kenaikan mobilitas tersebut lebih tinggi ketimbang kenaikan di tingkat nasional.

Dalam Pidato Kenegaraan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pandemi Covid-19 telah memacu seluruh negara untuk berubah mengembangkan cara-cara baru, meninggalkan kebiasaan lama yang tidak relevan, dan menerobos ketidakmungkinan.

Hal tersebut dikemukakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pidato Kenegaraan Dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPD di gedung parlemen, Senin (16/8/2021).

"Kita dipaksa untuk membangun normalitas baru dan melakukan hal-hal yang dianggap tabu selama ini. Memakai masker, menjaga jarak, tidak bersalaman, dan tidak membuat keramaian, adalah kebiasaan baru yang dulu dianggap tabu," kata Jokowi.

Selain itu, masyarakat juga terpaksa harus bekerja dari rumah, belanja daring, pendidikan jarak jauh, serta rapat dan sidang secara darin. Ini, kata Jokowi, telah menjadi kebiasaan baru yang dulu dilakukan dengan ragu-ragu.

Jokowi memandang, di tengah dunia yang penuh disrupsi, karakter berani untuk berubah, berani untuk mengubah, dan berani untuk mengkreasi hal-hal baru. Jokowi mengatakan, ini merupakan fondasi untuk membangun Indonesia Maju.

"Kita telah berusaha bermigrasi ke cara-cara baru di era Revolusi Industri 4.0 ini, agar bisa bekerja lebih efektif, lebih e sien, dan lebih produktif. Adanya Pandemi Covid-19 sekarang ini, akselerasi inovasi semakin menyatu dalam keseharian hidup kita," katanya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular