
Melemah Lagi, Rupiah Masih Bertahan di Bawah Rp 14.400/US$

Hasil polling terbaru yang dilakukan Reuters menunjukkan sebanyak 28 dari 43 analis memprediksi The Fed akan mengumumkan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) pada bulan September.
Nilai QE saat ini sebesar US$ 120 miliar per bulan, dengan rincian US$ 80 miliar untuk pembelian obligasi pemerintah (Treasury) dan US$ 40 miliar untuk efek beragun aset KPR (Mortgage-Backed Security/MBS).
Sementara polling mengenai kapan tapering akan mulai dilakukan, sebanyak 26 dari 43 analis memprediksi pada kuartal I-2021. Sementara sisanya mengatakan tapering pertama akan dilakukan di kuartal IV-2021.
Jim O'Sullivan, kepala ahli strategi makro Amerika Serikat di TD Securities, tidak yakin The Fed akan mengumumkan tapering pada bulan depan. November dikatakan menjadi lebih masuk akal, sebab The Fed akan melihat perkembangan pasar tenaga kerja lebih lanjut.
"Saya tahu beberapa pejabat The Fed berusaha menekan agar pengumuman tapering dilakukan pada rapat kebijakan moneter bulan September, tetapi itu kemungkinan tidak terjadi," kata O'Sullivan, sebagaimana dilansir Reuters.
"November menjadi mungkin jika data tenaga kerja dalam 2 bulan ke depan menunjukkan perbaikan, bulan Desember sebenarnya lebih favorit sebagai pengumuman resmi," tambahnya.
Sementara itu dari pejabat elit The Fed juga berbeda pendapat.
Wakil ketua The Fed, Richard Clarida, pada pekan lalu mengindikasikan tapering bisa dilakukan di tahun ini, dan suku bunga akan dinaikkan pada awal 2023.
"Anda duduk di sini dan melihat inflasi sudah jauh di atas target dan pasar ketenagakerjaan terus membaik menuju level pra-pandemi. Menurut saya, ini terdengar seperti kami harus bersiap," kata Richard Clarida, Wakil Ketua The Fed, dalam wawancara bersama Washington Post.
Pernyataan Clarida kemudian didukung rilis data tenaga kerja AS yang menunjukkan perbaikan lebih lanjut.
Clarida juga melihat, The Fed akan menaikkan suku bunga pertama dua tahun depan.
Sementara itu Presiden Fed wilayah Kansas City, Esteher George, mengatakan standar untuk melakukan tapering sepertinya sudah tercapai dengan kenaikan inflasi saat ini serta pasar tenaga kerja yang sudah membaik.
Presiden Fed wilayah Dallas, Robert Kaplan, dalam interview dengan CNBC International mengatakan The Fed seharusnya mengumumkan timeline tapering pada bulan Depan, dan mulai melakukan di bulan Oktober.
Pendapat berbeda diungkapkan Presiden The Fed wilayah Richmond, Thomas Barkin, mengatakan pasar tenaga kerja AS mungkin perlu waktu beberapa bulan lagi untuk pemulihan dan cukup bagi The Fed untuk mulai melakukan tapering.
"Kita sudah dekat... Saya tidak tahun kapan tepatnya. Ketika semua indikator mendekati target, saya sangat mendukung melakukan tapering dan kembali ke kebijakan moneter normal secepatnya saat perekonomian mendukung," kata Barkin, sebagaimana dilansir Reuters.
Alhasil, dolar AS menjadi naik turun, dan rupiah meski melemah tetapi masih tipis-tipis saja.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)[Gambas:Video CNBC]
