Sudah Ambrol Nyaris 2%, IHSG Siap Rebound Hari Ini!

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari Selasa merosot 0,64% pada perdagangan Selasa ke 6.088.408, setelah sempat menyentuh level terendah harian 6.042,475. Di awal pekan, bursa Kebanggaan Tanah Air ini juga ambrol 1,22%. Artinya, dalam dua hari terakhir IHSG jeblok nyaris 2%.

Merosotnya IHSG hingga keluar dari zona 6.100 terjadi pasca keputusan perpanjangan PPKM Level 4 di Ibu Kota oleh Presiden Joko Widodo yang pengumumannya disampaikan oleh Koordinator PPKM Luhut Binsar Pandjaitan, meskipun dilakukan pelonggaran dalam PPKM ini.

Sementara pada perdagangan hari ini, Kamis (12/8/2021), IHGS berpeluang rebound melihat bursa saham Amerika Serikat (AS) yang menguat pada perdagangan Rabu waktu setempat. Indeks Dow Jones bahkan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.

Secara teknikal, jebloknya IHSG dalam 2 hari terakhir membuatnya kembali menyentuh batas atas pola Ascending Triangle. Padahal sebelumnya, IHSG sukses bertahan di atas batas atas pola tersebut, 6.115, yang menjadi sinyal penguatan.

IHSG berhasil memangkas pelemahan setelah menyentuh batas bawah tersebut yang juga berada di kisaran rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50) dan MA 100.

Artinya, support kuat berada di kisaran 6.060 hingga 6.040. Selama bertahan di atas level tersebut, IHSG berpeluang menguji kembali ke 6.115.

Penembusan ke atas level tersebut akan membuka peluang penguatan ke 6.140 hingga 6.150.

Ruang penguatan IHSG masih terbuka melihat indikator stochastic belum mencapai wilayah jenuh beli (overbought)

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Kemudian pada grafik 1 jam, stochastic kini mendekati wilayah oversold yang memperbesar peluang rebound.

Namun, jika support ditembus IHSG berisiko merosot ke kisaran 6.015 hingga ke level psikologis 6.000.

TIM RISET CNBC INDONESIA