34 Perusahaan RI Dilarang Ekspor, Harga Batu Bara Meroket 4%!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 August 2021 09:24
Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara kembali naik. Tidak sekadar naik, tetapi meroket.

Kemarin, harga baru bara di pasar ICE Newcastle (Australia) tercatat US$ 161,3/ton. Melesat 4,05% dibandingkan posisi akhir pekan lalu.

Harga di US$ 161,3/ton sekaligus membukukan rekor baru. Ini adalah rekor tertinggi setidaknya sejak 2008 dan untuk kali pertama harga berada di atas US$ 160/ton.

coal

Selain tingginya permintaan, dinamika harga gas alam juga mendorong harga batu bara. Harga gas alam sedang dalam tren naik dan semakin mahal.

Pada pukul 08:42 WIB, harga gas alam tercatat US$ 4,04/MMBtu. Dalam sebulan terakhir, harga melesat 7,66%.

Ketika harga gas alam semakin mahal, produsen listrik kembali melirik batu bara sebagai energi primer karena biayanya lebih murah. Di Eropa, biaya pembangkitan listrik dengan batu bara pada 2 Agustus 2021 adalah EUR 36,8/MWh. Dengan gas alam, biayanya mencapai EUR 42,15/MWh.

Perkembangan di Indonesia juga sepertinya mendorong kenaikan harga su batu hitam. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan 34 perusahaan dilarang mengekspor batu bara karena tidak memenuhi kewajiban pasokan batu bara sesuai kontrak penjualan dengan PT PLN (Persero) dan atau PT PLN Batu Bara Periode 1 Januari-31 Juli 2021.

Indonesia adalah negara eksportir batu bara terbesar dunia. International Energy Agency mencatat ekspor batu bara Indonesia pada 2019 mencapai 455 juta ton.

Keputusan Kementerian ESDM tersebut sedikit banyak akan membuat pasokan batu bara di pasar dunia menipis, padahal permintaan sedang tinggi. So, tidak heran harga komoditas ini 'terbang.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Kurang 'Vitamin', Harga Batu Bara Diramal Masih Lemah Lesu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular