
Sempat Diganjal Rezim Trump, TikTok Bakal IPO di Hong Kong

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan induk media sosial berbagi musik asal China, TikTok, yakni Bytedance Ltd, berencana melantai di bursa saham Hong Kong pada awal tahun 2022 mendatang dengan mekanisme penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).
Rencana IPO ini sebelumnya sempat terganjal masalah regulasi. ByteDance berencana untuk mendaftar (listing di bursa) pada kuartal keempat tahun ini atau selambatnya pada awal 2022, seperti ditulis Financial Times menurut sumber yang mengetahui rencana tersebut.
"Kami mengharapkan panduan akhir dari ByteDance pada September. Mereka menyerahkan semua dokumen pengajuan dengan otoritas China sekarang dan sedang melalui proses peninjauan," tulis laporan tersebut, dikutip CNBC Indonesia, Senin (9/8/2021).
Juru bicara ByteDance menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut mengenai rencana ini.
Hanya saja, perusahaan yang berbasis di Beijing tersebut mengatakan pada April lalu, mereka tidak memiliki rencana dalam waktu dekat untuk penawaran umum perdana (IPO).
Regulator China telah meningkatkan pengawasan mereka terhadap sektor teknologi dalam beberapa bulan terakhir. Perusahaan juga telah mengatasi masalah keamanan data yang diangkat oleh regulator.
Seperti diketahui, langkah Bytedance melantai di bursa saham tak berjalan mulus. Rencana IPO saham Bytedance harus ditunda karena terganjal regulasi dari pemerintah Amerika Serikat (AS) dan China, seperti ditulis South China Morning Post.
"Pemilik aplikasi video paling populer di China Douyin [nama lain TikTok di China] menghadapi kesulitan dalam menemukan struktur bisnis yang dapat menyenangkan Beijing dan Washington," tulis laporan tersebut, dikutip Minggu (25/4/2021).
Salah satu tantangan utama terletak pada pemisahan operasional bisnis Douyin yang berbasis di China dari operasi global TikTok mengingat kedua aplikasi memiliki algoritme yang sama.
Menurut keterangan seorang pejabat pemerintah yang berbasis di Beijing yang terlibat dalam pengaturan rencana IPO ByteDance, dia mengatakan, IPO ini harus ditunda karena ketegangan antara AS dan China.
Aplikasi berbagi video TikTok, yang sangat populer di AS kini telah menjadi sumber ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia.
Washington mengklaim itu adalah potensi ancaman keamanan jika aplikasi tersebut digunakan untuk propaganda atau jika pemerintah China menggunakan data yang dikumpulkan untuk membuat profil orang Amerika.
Mantan Presiden AS Donald Trump, sebelumnya berusaha melarang penduduk AS berbisnis dengan TikTok tetapi upaya itu gagal di pengadilan.
ByteDance juga berada di bawah tekanan untuk menjual operasinya di AS dan mencapai kesepakatan dengan perusahaan Amerika termasuk Oracle Corp. dan Walmart Inc. tahun lalu.
Meski demikian, kebijakan itu sekarang Itu masih ditunda karena pemerintahan Joe Biden, Presiden AS pengganti Trump, meninjau kebijakannya terhadap China.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS-China Tegang, IPO TikTok Jadi Korban, Terancam Batal!