Ambrol! Harga Emas Turun 2% Lebih, Saatnya Borong?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
09 August 2021 08:30
Pegawai merapikan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Kamis (22/4/2021). Harga emas batangan yang dijual Pegadaian mengalami penurunan nyaris di semua jenis dan ukuran /satuan.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Ilustrasi Emas Perhiasan (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Apresiasi mata uang Negeri Paman Sam ditopang oleh rilis data ketenagakerjaan terbaru. US Bureau of Labor Statistics melaporkan, perekonomian AS pada Juli 2021 menciptakan 943.000 lapangan kerja, tertinggi sejak Agustus 2020. Jauh lebih banyak ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Reuters dengan perkiraan 870.000.

naker

"AS memasuk fase ekspansi ekonomi baru pada kuartal III-2021. Momentum pemulihan ekonomi terus terbangun," tegas Brian Bethune, Profesor di Boston College, seperti dikutip dari Reuters.

Data ini, seperti kata Profesor Bethune, memberikan klarifikasi bahwa pemulihan ekonomi AS berada di jalan yang benar. Pasar pun semakin yakin bahwa bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) akan segera mengurangi 'dosis' stimulus moneter. Investor memperkirakan Ketua Jerome 'Jay' Powell dan kolega akan menurunkan nilai pembelian surat berharga (quantitative easing) mulai awal tahun depan.

Dengan demikian, pasokan dolar AS di pasar tidak akan melimpah lagi seperti sekarang. Seperti barang, pasokan yang berkurang sementara permintaan tetap tinggi akan membuat harga terdongkrak. So, tidak heran dolar AS begitu perkasa sehingga membuat harga emas anjlok.

Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan harga emas masih akan dalam tekanan. Ini karena harga sang logam mulia berkali-kali gagal menembus titik resistance di US$ 1.832/troy ons.

emasSumber: Reuters

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular