PDB Melesat 7,07%, IHSG Tembus 6.200 & Saham Bank Mini Joss!

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham bank-bank mini alias bank BUKU II (bank dengan modal inti Rp 2 triliun-Rp 5 triliun), seperti PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), dan PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW) kembali berhasil menguasai daftar top gainers pada sesi I perdagangan, Kamis (5/8/2021).
Sementara, saham emiten tambang batu bara milik pengusaha Garibaldi 'Boy' Thohir, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan emiten migas yang dipimpin Hilmi Panigoro, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) berada di deretan top losers.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak tinggi hingga siang ini, membukukan reli penguatan 4 hari beruntun.
IHSG melesat 0,70%, menembus level psikologis 6.200, ke posisi 6.202,421 pada penutupan sesi I perdagangan (5/8).
Penguatan ini terjadi seiring Badan Pusat Statistik (BPS) resmi mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2021 yang mencapai 7,07% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year on year (yoy). Dengan ini, Indonesia secara resmi keluar dari resesi.
Menurut data BEI, ada 216 saham naik, 269 saham merosot dan 158 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 10,32 triliun dan volume perdagangan mencapai 19,38 miliar saham.
Investor asing pasar saham ramai-ramai masuk ke Indonesia dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 254,95 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 420,31 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (5/8).
Top Gainers
Bank Neo Commerce (BBYB), saham +24,79%, ke Rp 1.510, transaksi Rp 375,2 M
Bank QNB Indonesia (BKSW), +21,88%, ke Rp 312, transaksi Rp 101,8 M
Jaya Bersama Indo (DUCK), +20,71%, ke Rp 204, transaksi Rp 48,4 M
Bank Capital Indonesia (BACA), +12,45%, ke Rp 560, transaksi Rp 184,3 M
Bank KB Bukopin (BBKP), +11,43%, ke Rp 585, transaksi Rp 862,4 M
Top Losers
PAM Mineral (NICL), saham -6,82%, ke Rp 164, transaksi Rp 164,3 M
BFI Finance Indonesia (BFIN), -4,88%, ke Rp 975, transaksi Rp 139,3 M
Multipolar (MLPL), -4,39%, ke Rp 545, transaksi Rp 32,2 M
Adaro Energy (ADRO), -4,04%, ke Rp 1.305, transaksi Rp 61,9 M
Medco Energi Internasional (MEDC), -3,61%, ke Rp 480, transaksi Rp 33,7 M
Menurut data di atas, saham bank yang disokong startup financial technology (fintech) Akulaku, BBYB, melambung hingga menyentuh batas auto rejection atas (ARA) 234,79%, melanjutkan kenaikan pada dua perdagangan sebelumnya Dalam sepekan saham BBYB 'terbang; 123,70%, sedangkan dalam sebulan terakhir saham ini 'meroket' 215,90%.
Penguatan saham BBYB sejak pekan lalu terjadi di tengah kabar perusahaan financial technology (fintech) PT Akulaku Silvrr Indonesia alias Akulaku resmi menjadi pemegang saham pengendali BBYB.
Sebelumnya, Akulaku resmi menjadi pemegang saham pengendali BBYB, setelah mendapat restu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan informasi yang dipublikasikan pada Rabu (28/7) di situs resmi BBYB.
Pengumuman ringkasan rancangan pengambilalihan ini sehubungan dengan kepemilikan Akulaku atas 1.664.157.909 saham BBYB atau sekitar 24,98% BBYB sebagai akibat dari pelaksanaan penawaran umum terbatas III (PUT III) atau rights issue.
Dua saham bank mini lainnya, BKSW dan BACA juga tercatat melesat. Saham BKSW melonjak 21,88%, sementara saham BACA menguat 12,45%
Di kutub berbeda, saham ADRO merosot 4,04%, setelah kemarin naik 0,74%. Dalam sepekan, saham ini minus 1,51% sementara dalam sebulan menguat 4,40%.
Bersama saham ADRO, saham MEDC juga ambles 3,61% ke Rp 480/saham. Para investor tampaknya buru-buru merealisasikan aksi ambil untung setelah kemarin saham ini melesat 6,41%.
Sebelumnya, pada Kamis (5/8) sekitar pukul 11.00 WIB tadi, Kepala BPS Margo Yuwono melaporkan PDB Indonesia tumbuh 7,07% pada kuartal II-2021 secara tahunan.
"Dibandingkan tahun lalu pertumbuhan ekonomi tumbuh 7,07%," ungkap Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi pers, Kamis (5/8/2021)
Ini merupakan pertumbuhan positif pertama setelah empat kuartal sebelumnya selalu mencatat kontraksi (pertumbuhan negatif).
Sementara dibandingkan kuartal I-2021 (quarter-to-quarter/qtq), PDB Indonesia naik 3,31%.
Hal ini tidak lepas dari peristiwa sepanjang periode tersebut. Pertumbuhan ekonomi global pada kuartal II-2021 alami peningkatan yang terlihat dari pergerakan Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur.
Harga komoditas makanan dan tambang secara kuartal maupun dibandingkan tahun lalu meningkat cukup signifikan. Di antaranya gandum, minyak kelapa sawit dan kedelai, batu bara, timah, dan alumunium.
Ekonomi beberapa mitra dagang utama Indonesia juga tumbuh tinggi dalam periode ini. Khususnya China, Amerika Serikat (AS), Singapura, Korea Selatan, Vietnam dan Eropa. Hal ini juga turut mendorong kenaikan ekspor Indonesia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit
