
Semenarik Apa Saham yang Mau Stock Split Bagi Investor Ritel?

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana pemecahan nilai nominal saham atau stock split PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) jadi perhatian pelaku pasar saham sejak akhir pekan lalu. Menurut rencana BCA akan memecah saham dengan rasio 1:5.
Head of Research PT Henan Putihrai Sekuritas, Robertus Yanuar Hadi mengatakan, stock split menjadi kesempatan bagi para investor terutama ritel untuk memiliki saham blue chip dengan harga yang lebih murah karena dibagi dengan investor lainnya.
"Benar banget stock split biasanya ditujukan untuk melihat respon investor ritel. Karena harga per lembarnya jadi bisa dikurangi. Misalnya BCA per lembar Rp 30 ribu bisa menjadi Rp 6 ribu dengan stock split. Jadi ini menarik terutama bagi investor ritel domestik," ujarnya dalam InvesTime CNBC Indonesia, Kamis (5/8/2021).
Namun, ia menjelaskan bahwa sebelum investor membeli saham stock split harus mengetahui dulu resikonya. Sebab, tidak semua stock split berhasil dan ada juga yang gagal.
Ia menjelaskan, dari hasil study kepada korporasi yang sebelum-sebelumnya melakukan stock split, bisa dikatakan berhasil jika harganya naik. Gagal jika setelah stock split harga sahamnya stagnan, flat atau bahkan cenderung turun.
"Jadi ini variasi. tidak semuanya berhasil," kata dia.
Lanjutnya, dari hasil study selama ini keberhasilan suatu korporasi melakukan stock split biasanya dibarengi dengan aksi korporasi lainnya. Aksi korporasi ini bisa berupa right issue atau lainnya.
Aksi korporasi lainnya ini dinilai memiliki potensi lebih bagus dibandingkan dengan hanya right issue saja.
"Hasil pengamatan kami yang sudah ada selama ini emiten yang sudah lakukan stock split terutama di blue chip kita lihat stock split dilakukan dengan aksi korporasi lain seperti right issue. Ini menjanjikan potensi upside baik lagi atau menjanjikan laba bersih atau nilai equity lebih tinggi ke depan. Ini tentu berpotensi untuk menaikkan harga sahamnya lagi, dibandingkan dengan stock split hanya stock split saja tanpa aksi korporasi lain," tegasnya.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Emiten Sudhamek Pecah Nilai Saham, Jadi Saham Receh Dong!