Jelang Pengumuman PDB, IHSG Tembus 6.200! Asing Borong Bank

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
05 August 2021 10:46
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak empat saham raksasa perbankan alias bank BUKU IV (bank dengan modal inti di atas Rp 30 triliun) berhasil melonjak tinggi di tengah kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berhasil menembus level psikologis 6.200 pada pagi ini, Kamis (5/8/2021).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada pukul 10.34 WIB, IHSG melejit 0,73% ke p 6204,884 dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,08 triliun dan volume perdagangan sebesar 15,18 miliar saham.

Dengan ini, IHSG berhasil mencatatkan reli kenaikan selama 4 hari beruntun. Investor asing tercatat ramai-ramai masuk ke bursa domestik dengan nilai beli bersih (net buy) Rp 239,91 miliar di pasar reguler dan net buy Rp 421,46 miliar di pasar negosiasi dan tunai.

Berikut ini empat saham bank big cap (nilai kapitalisasi pasar di atas Rp 100 triliun) penggerak (movers) IHSG:

  1. Bank Rakyat Indonesia (BBRI), saham +5,71%, ke Rp 4.070, net buy Rp 212,9 miliar

  2. Bank Mandiri (BMRI), +3,86%, ke Rp 6.050, net buy Rp 67,5 miliar

  3. Bank Central Asia (BBCA), +1,39%, ke Rp 31.025, net buy Rp 28,2 miliar

  4. Bank Negara Indonesia (BBNI), +3,47%, ke Rp 5.225, net buy Rp 17,4 miliar

Keempat bank tersebut menjadi saham yang paling ramai diborong asing pagi ini. Saham bank BUMN BBRI menjadi yang paling melonjak dengan kenaikan 5,71%, menembus level psikologis 4.000, ke Rp 4.070/saham. Dengan ini, saham BBRI berhasil melaju kencang di bursa selama 4 hari beruntun.

Asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 212,9 miliar di saham BBRI, menjadikan saham ini saham yang paling diborong asing di BEI. Dalam sepekan, saham ini melesat 7,43%, sementara dalam sebulan naik 5,76%.

Di posisi kedua ada saham bank pelat merah lainnya, BMRI, yang melejit 3,86% ke Rp 6.050/saham, melanjutkan penguatan sejak 2 hari sebelumnya. Dalam sepekan saham ini naik 5,22%, sementara dalam sebulan menguat 5,22%.

Saat ini pasar sedang menanti rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2021.

Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia kuartal II-2021 pada pukul 11:00 WIB.

Kabar baiknya, Indonesia akan resmi lepas dari resesi. Suatu negara dikatakan mengalami resesi ketika produk domestik bruto (PDB) mengalami kontraksi atau minus setidaknya 2 kuartal beruntun secara year-on-year (YoY).

PDB Indonesia sudah mengalami kontraksi 4 kuartal beruntun, dan baru akan mengalami pertumbuhan di kuartal II-2021.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan PDB akan tumbuh 6,505% YoY.

Sebagai gambaran, konsensus pasar versi Reuters menghasilkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 6,57% YoY pada April-Juni 2021. So, dari mana pun sumbernya, sepertinya pelaku pasar meyakini bahwa ekonomi Indonesia bisa tumbuh di atas 6,5%.

Jika terwujud, maka ini akan mengakhiri rentetan pertumbuhan negatif (kontraksi) selama empat kuartal berturut-turut. Artinya, Indonesia merdeka dari resesi ekonomi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Big Cap & Medium Cap Bahu Membahu Dorong IHSG Sentuh 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular