Dirut Pusri Ungkap Hambatan-hambatan Distribusi Pupuk

Rahajeng KH, CNBC Indonesia
04 August 2021 14:45
Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja, Tri Wahyudi Saleh
Foto: Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja Tri Wahyudi Saleh (Tangkapan Layar CNBC TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Twi Wahyudi Saleh mengungkapkan kendala dalam distribusi pupuk khususnya di pulau Sumatra. Salah satunya yakni pendangkalan Sungai Musi. Sebelumnya Pusri bisa mengirimkan 20 ribu ton setiap pengapalan, namun kini hanya bisa 5-6 ribu ton otomatis hal ini pun menjadi kendala.

"Kami terbantu dengan adanya sarana infrastruktur tol yang telah sampai ke Palembang. Untuk logistik memang ada permasalahan tapi kami tidak sampai kesulitan dan kami memperbaiki semua dermaga untuk mempercepat distribusi," kata Tri dalam Food and Agriculture Summit 2021, Rabu (4/8/2021).

Untuk mengatasi masalah pendangkalan Sungai Musi pihaknya juga berkoordinasi dengan pemerintah dan diharapkan adanya solusi untuk mengatasinya. Selain logistik, Pusri juga tengah fokus melakukan efisiensi dengan melakukan revitalisasi pabrik yang kini berusia lebih dari 47 tahun.

Dia juga menegaskan kelangkaan pupuk yang seringkali dikeluhkan tidak ada masalah dari sisi yang menyebabkan kelangkaan. Kelangkaan terjadi karena adanya gap kebutuhan pupuk dan alokasi subsidi pupuk. Adapun kebutuhan pupuk untuk petani sekitar 24 juta ton dan alokasi untuk subsidi 9 juta ton.

Tri menambangkan produksi dari lima produsen pupuk yang dinaungi holding mencapai 15 juta ton per tahun. Meski demikian dia mengakui ada gap antara kebutuhan petani dengan alokasi pupuk bersubsidi yang berpotensi membuat ketidakseimbangan.

"Kalau yang dikatakan kelangkaan pupuk saya rasa masih belum tepat, memang ada durasi yg harus dievaluasi. Kami sebagai produsen menjadi distributor hanya sampai ke level 3, nanti dari pengecer ke petani itu diatur oleh Kementan dan Kemendag. Pupuk Indonesia terus support kebijakan yang ditempuh, tapi dari sisi produksi kami tetap melaksanakan tugas untuk menyiapkan kebutuhan petani baik subsidi dan non subsidi," jelas Tri.

Saat ini stok pupuk perusahaan di semua lini mencapai 300% , dia menegaskan pihaknya juga siap jika nantinya ada perubahan kebijakan. Tri memastikan ketersediaan ada sampai di level pengecer

"Untuk antisipasi kami tetap lakukan distribusi sesuai kebutuhan, dan di lokasi paling ujung sesuai aturan kami harus siap 3 minggu. Kami juga musim tanam selanjutnya sudah siap," pungkasnya.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular