"From Hero to Zero", Dolar Australia Kini Ambrol ke Rp 10.590
Jakarta, CNBC Indonesia - Tren penurunan dolar Australia melawan rupiah masih berlanjut, padahal pada pertengahan April lalu nyaris mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Dolar Australia kini mencatat kinerja negatif sepanjang tahun ini melawan rupiah, seperti idiom "from hero to zero".
Pada pukul 11:31 WIB, AU$ 1 setara Rp 10.590,83, dolar Australia melemah 0,11% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Kemarin, sebelum mengakhiri perdagangan di Rp 10.603/AU$, dolar Australia bahkan sempat menyentuh Rp 10.554/AU$ yang merupakan level terendah sejak 18 Desember lalu, dan sepanjang tahun ini membukukan pelemahan sekitar 2%.
Di awal tahun ini, dolar Australia sebenarnya menunjukkan kinerja impresif, dengan terus menanjak hingga menyentuh Rp 11.332,31/AU$, level tertinggi sejak 27 Juni 2014 saat mencetak rekor tertinggi sepanjang masa Rp 11.422,4/AU$. Artinya, pada pertengahan April lalu, Mata Uang Negeri Kanguru ini berjarak kurang dari 1% untuk mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.
Tetapi kenyataanya, setelah mencapai Rp 11.332,31/AU$, dolar Australia malah terus merosot hingga pekan ini. Total pelemahannya nyaris 7%.
Dolar Australia bahkan masih terus menurun meski bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) menunjukkan optimisme terhadap perekonomian Australia, meski mengakui pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2021 akan terganggu akibat serangan terbaru virus corona.
"Penyebaran terbaru virus corona mengganggu pemulihan ekonomi, dan produk domestik bruto (PDB) akan turun di kuartal III," kata Lowe sebagaimana dilansir Business Times.
"Berdasarkan pengalaman kita saat ini, ketika penyebaran virus corona berhasil diredam, maka perekonomian akan segera bangkit," tambahnya.
RBA hari ini juga mempertahankan suku bunga di rekor terendah 0,1%, dan memproyeksikan baru akan dinaikkan di tahun 2024, ketika inflasi mencapai target 2%-3%.
Selain itu, RBA juga menegaskan tetap akan mengurangi nilai program pembelian asetnya (quantitative easing/QE). Saat ini QE RBA senilai AU$ 5 miliar per pekan, dan akan berakhir pada September.
RBA memutuskan memperpanjang QE tersebut, tetapi nilainya dikurangi menjadi AU$ 4 miliar per pekan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)