Ramai-ramai Tinggalkan Dolar AS Termasuk RI, Bisa?

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
Rabu, 04/08/2021 08:10 WIB
Foto: REUTERS/Olivia Harris

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) telah menjalin kesepakatan dengan beberapa bank sentral di beberapa negara terkait penggunaan mata uang lokal atau local currency settlement (LCS) dalam transaksi perdagangan dan investasi.

Negara tersebut antara lain Malaysia, Jepang, Thailand, dan China juga sudah menyepakati hal yang sama untuk meninggalkan dollar AS.

Dengan LCS ini maka kedua negara yang bekerja sama bisa mengurangi ketergantungan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Sehingga kedua mitra dagang, tidak perlu menukar dolar AS terlebih dahulu jika ingin melakukan transaksi perdagangan dan investasi.


Transaksi melalui LCS ini mencakup penggunaan kuotasi nilai tukar secara langsung serta perdagangan antar bank untuk mata uang negara tersebut dan rupiah. Selain itu ada juga sharing informasi dan diskusi secara berkala antar otoritas.

Kesepakatan LCS antara Indonesia dengan Jepang, Thailand dan Malaysia sudah berjalan lebih dulu. Pengusaha cukup banyak yang memanfaatkan hal tersebut. Terbaru adalah dengan China.

China yang merupakan mitra dagang utama Indonesia. Dalam 6 bulan tahun ini, ekspor non migas ke China mencapai US$ 21,2 miliar dan impor US$ 25,2 miliar. Kedua negara telah telah menyelesaikan mekanisme teknis dari pelaksanaan LCS.

"Teknis penunjukan bank sudah selesai, sampai juga mekanisme teknisnya," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Edisi Juli.

Dalam waktu dekat kalangan dunia usaha sudah bisa memanfaatkan fasilitas tersebut. Sehingga tujuan dari adanya LCS bisa tercapai.

Pada taklimat media tanggal 25 Juni 2021, Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan BI, Donny Hutabarat mengatakan, Indonesia salah satu negara yang cukup aktif dan bisa menjadi leadership local currency secara regional.

"Perkembangan LCS perlu sosialisasi, internalisasi dan perlu melakukan pendekatan lagi kepada orang yang sangat senang menggunakan dollar. Agar mereka bisa beralih," jelas Donny.

Halaman Selanjutnya >> Porsi di Cadev Global Anjlok


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Bikin Rupiah Anjlok, Tembus Rp 16.400-an per Dolar AS

Pages