Usai Tekor Gede, Grup Mitra Adiperkasa Cetak Laba Semester I

Jakarta, CNBC Indonesia - Duo emiten peritel fashion yang tergabung dalam MAP Group, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dan PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) berhasil mencatatkan kinerja keuangan positif pada semester pertama tahun ini.
Pendapatan bersih kedua perusahaan tersebut tercatat naik dam mampu membalikkan keadaan dari kondisi rugi di semeter I-2020, kini menjadi untung.
MAPI
Pada periode akhir Juni 2021, pendapatan bersih MAPI tercatat naik 33,90% menjadi Rp 9,13 triliun dari posisi yang sama tahun sebelumnya sejumlah Rp 6,82 triliun. Hal ini salah satunya didorong oleh peningkatan transaksi online pada musim lebaran.
Pendapatan tersebut terbagi menjadi pendapatan eceran dan grosir yang meningkat dari semula Rp 6,42 triliun melesat menjadi Rp 8,67 triliun.
Pendapatan dari komisi penjualan konsinyasi juga tumbuh menjadi Rp 372,68 miliar dari semua sebesar Rp 307,96 miliar. Pendapatan sewa dan jasa pemeliharaan tercatat turun menjadi Rp 40,63, dengan pendapatan lainnya meningkat menjadi Rp 48,41 miliar.
Meski pendapatan dari penjualan meningkat, jumlah beban usaha malah turun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang total penjualannya lebih sedikit. Beban penjualan MAPI turun tipis menjadi Rp 2,67 triliun dari semula Rp 2,70 triliun.
Peningkatan pendapatan dan beban usaha yang berhasil ditekan membuat MAPI berhasil memperoleh laba bersih sebesar Rp 271,71 miliar dari kerugian Rp 407,94 miliar pada semester pertama tahun lalu.
"Penjualan online kami sangat luar biasa pada kuartal ke-2, karena konsumen merasa lebih nyaman untuk berbelanja di berbagai kanal online kami," ujar Ratih D. Gianda, VP Investor Relations, Corporate Communications dan Sustainability MAP Group, dalam siaran persnya, Selasa (3/8).
"Selain itu, dengan adanya relaksasi pembatasan, secara bertahap kami menambah jam operasional dan dapat menyediakan banyak produk baru. Hal ini didukung oleh tingginya permintaan, sehingga mendorong penjualan pada periode Lebaran," katanya.
Dia mengatakan, "melonjaknya kembali penjualan produk-produk baru, secara khusus membuktikan bahwa para pelanggan dapat menghadapi pandemi dan ingin memberikan hadiah kepada diri sendiri, baik dengan bersantap di restoran ternama kami, mengunjungi gerai-gerai fashion dan beauty, memperbarui perangkat digital di Digimap, maupun browsing online di Planet Sports untuk mendapatkan berbagai perlengkapan fitness."
MAPA
Emiten lain yang tergabung di MAP Group juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga akhir kuartal kedua tahun ini.
Pada semester pertama tahun 2021 yang berakhir pada 30 Juni, penjualan bersih MAPA mencapai Rp 2,87 triliun, meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,12 triliun.
Pendapatan ini terbagi menjadi pendapatan eceran yang naik menjadi Rp 2,47 triliun dab pendapatan non-eceran juga ikut bertambah menjadi Rp 394.96 miliar.
Ratih mengatakan penjualan digital meningkat lebih dari 20% pada kuartal ke-2 dipicu oleh peningkatan investasi pemasaran digital MAPA secara signifikan
Ratih juga mencatat kontribusi penjualan digital mencapai lebih dari 12% di kuartal ke-2 dipicu oleh investasi pada peluncuran situs baru Skechers, New Balance, dan Crocs yang mulai menuai hasil, sedangkan platform market place menunjukkan pertumbuhan lebih dari 30% pada periode tersebut.
Pada semeter pertama tahun ini MAPA tercatat berhasil membukukan laba bersih Rp 104,24 miliar, membaik dari periode yang sama tahun lalu yang mana perusahaan mencatatkan kerugian bersih Rp 80,23 miliar.
Ratih juga menjelaskan terkait strategi perusahaan menghadapi potensi tantangan ke depan sehubungan dengan pandemi Covid-19 di Indonesia.
"Kami terus membangun bisnis perusahaan dari perspektif jangka panjang dan meyakini bahwa MAPA memiliki sumber daya untuk menangani tantangan jangka pendek sebagai dampak dari pandemi," ujarnya.
MAPA, katanya, akan tetap berinvestasi dalam merek-merek atau konsep ritel baru, yang dapat dimanfaatkan di seluruh platform Unified Retail baik dari penjualan online maupun offline.
"Kami percaya bahwa strategi ini dapat mengoptimalkan tingkat kunjungan para pembeli yang akan memaksimalkan potensi MAPA," jelas Ratih.
Beberapa merek di bawah naungan MAP di antaranya Sogo, Zara, Pull & Bear, Starbucks, Lacoste, Sephora, Burger King, Domino's Pizza, Seibu. Adidas, Planet Sports, dan Kids Station.
[Gambas:Video CNBC]
Centro Pailit, Nasib Plaza Indonesia-MAP-Pondok Indah Gimana?
(tas/tas)