
Drama Donasi Akidi Tio Rp2 T, Ini Tokoh-tokoh yang Ikut Komen

Di luar persoalan 'drama' ini, sebelumnya sejumlah tokoh pun memberi komentar terkait dengan sumbangan tersebut. Gubernur Sumsel Herman Deru misalnya turut mengapresiasi bantuan yang diberikan keluarga almarhum Akidi Tio.
"Sumsel dapat bantuan Covid-19 Dananya sekitar Rp 2 triliun," kata Deru usai penyerahan dana hibah Covid-19 di Polda Sumsel. Pemberian dana bantuan triliunan pada Senin (26/7) itu memang disaksikan Herman Deru dan Dandrem Garuda Dempo (Gapo) Brigjen TNI Jauhari Agus.
Setelah itu, Menteri BUMN periode Oktober 2011-Oktober 2014 Dahlan Iskan juga sempat penasaran dengan sosok pengusaha nasional yang rela menyumbangkan Rp 2 triliun itu.
"BUKAN main [dengan huruf besar]. Hanya itu yang bisa saya tulis. Kok ada orang menyumbang uang Rp 2 triliun. Orangnya tidak pernah dikenal. Sudah lama pula meninggal dunia," kata pendiri Jawa Pos ini, dalam kolomnya di situs Disway.id, dikutip CNBC Indonesia, Rabu (28/7).
Direktur Utama PLN periode 2009-2011 menilai dirinya memang tidak mengenal almarhum Akidi Tio, sebab itu dia pun mencari tahu siapa sebetulnya keluarga pengusaha itu.
"Saya harus menghubungi Prof Dr dr Hardi Darmawan [perantara donasi itu, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang]. Saya tidak punya nomor telepon beliau. Tapi saya kenal dengan kakak beliau. Yang sejak sebelum pandemi tinggal di Singapura," kata Dahlan.
"Saya hubungi sang kakak. Saya pun mendapat nomor telepon Prof Hardi. Saya kirim WA ke beliau. Lalu Prof Hardi yang menelepon saya kemarin sore. Awalnya beliau saya ajak bicara dalam bahasa Mandarin. Tapi Prof Hardi mengatakan tidak bisa berbahasa ibunya itu. Maka kami pun menggunakan bahasa Indonesia," cerita Dahlan.
Tapi pada intinya, Dahlan menilai di balik nama almarhum yang jarang disebut publik, apa yang dilakukan keluarga mendiang Tio adalah aksi yang luar biasa dan mencerminkan kerendahan hati.
"Berarti pengusaha ini memang luar biasa rendah hatinya. Low profil high profit. Dan yang seperti itu banyak sekali di lingkungan masyarakat Tionghoa. Saya punya banyak teman Tionghoa seperti itu. Sehari-hari hanya pakai sandal. Bajunya pun lusuh dan dari kain yang biasa-biasa saja. Namanya tidak pernah disebut di mana-mana. Tapi uangnya luar biasa banyaknya. Saya malu kalau pakai baju bagus di depan mereka," kata Dahlan.
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet), dalam akun Insgaram @bambang.soesatyo juga ikut menceritakan sosok pengusaha Akidi Tio. Dia menceritakan mendiang pengusaha yang memulai usaha kecap hingga akhirnya memiliki pabrik kecap di Palembang.
Selain itu, Akidi Tio juga punya kelenteng di 10 Ulu dan beberapa tempat di Palembang. Bamsoet juga mengungkap Akidi punya perusahaan Cipta Futura di Muara Enim.
"Akidi Tio juga pengusaha tambang batu dolomit yaitu batu pembuat pupuk," katanya.
Akidi disebut pernah bersumpah kepada keluarganya yang bernama Thong Ju, seorang China Palembang yang kaya raya di era Presiden Soekarno. Bamsoet mengatakan Akidi berjanji jika menjadi kaya, maka akan memberikan sumbangan kepada rakyat Palembang
"Ini terbukti, janjinya (ditepati) melalui wasiat anak cucunya," jelas dia.
Tak hanya itu, Akidi Tio juga sering menyumbang dalam jumlah besar di Sumatera Selatan dan di beberapa wilayah di Indonesia ke panti asuhan yatim, orang cacat dan buta.
Kepala PPATK Dian Ediana Rae mengatakan semestinya sumbangan seperti itu bisa dikoordinasikan dengan PPATK sebelum mempublikasikan aksi sosial ini.
"Untuk ke depannya menangani pemberian sumbangan seperti ini mestinya para pihak koordinasi dulu dengan PPATK sebelum mempublikasikan sumbangan-sumbangan seperti itu, kita kan bisa periksa dulu untuk memastikan kredibilitas setiap calon penyumbang dan menghindari spekulasi di masyarakat," katanya kepada CNBC Indonesia, Senin (2/8).
"Takut nya kalau tidak bisa terealisir, kan malah bisa mengganggu nama baik orang/lembaga yang terkait atau Pemerintah. Mudah-mudahan saja bisa terealisir ya," katanya.
Adapun tokoh agama, investor saham, pemilik pesantren, dan pemilik PT Paytren Aset Manajemen, Yusuf Mansur juga buka suara soal 'drama' ini.
"Kita sudah sempet bahagia se-Indonesia.. ramai-ramai menulis hikmah... ramai-ramai belajar kepedulian dan kesederhanaan. Sisi ini kan bisa jalan terus, tanpa peduli prank atau bukan [soal sumbangan Akidi Tio. toh semua trjadi sebab seizin-Nya [Tuhan]," kata YM, panggilan akrabnya di akun Instagram, @yusufmansurnew.
"Saya sendiri sempet nulis, kekaguman terhadap anak-anak almarhum penyumbang... pendidikan kayak apa yang bikin anak-anak almarhum bisa tetep mau sedekahin harta ayahnya yang sudah lama wafat... pasti ini anak baik dari pendidikan baik. Nah sisi ini, bisa jalan terus, dijadikan juga sebagian dari goals. Punya anak-anak yang suka berbagi dan inget wasiat ayah ibu... pesan ayah ibu...dan hikmah2 lain..."
[Gambas:Video CNBC]
