
Ngikut HMSP, Laba Gudang Garam Semester I juga Anjlok 39%

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten produsen rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) membukukan penurunan laba bersih di tengah kenaikan penjualan sepanjang semester I tahun ini.
Menurut laporan keuangan yang dipublikasikan di website Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (30/7) ini, laba bersih Gudang Garam turun 39,53% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 2,31 triliun per akhir Juni 2021 dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp 3,82 triliun.
Kendati laba bersih terkoreksi, pendapatan dan penjualan usaha mengalami kenaikan sebesar 12,92% dari posisi semester I 2020 mencapai Rp 53,65 triliun menjadi Rp 60,59 triliun pada periode yang sama tahun ini.
Bila dirinci, penjualan perusahaan yang bermarkas di Kediri ini ditopang oleh penjualan lokal dan ekspor. Pada triwulan kedua 2021, penjualan lokal masih mendominasi dengan nilai Rp 59,73 triliun.
Dari angka tersebut pos penjualan sigaret kretek mesin (SKM) menjadi penyumbang tertinggi dengan nilai Rp 54,97 triliun. Sementara, di posisi kedua ada segmen sigaret kretek tangan (SKT) dengan nilai penjualan Rp 4,21 triliun.
Adapun penjualan rokok ekspor tercatat sebesar Rp 861,27 miliar per kuartal kedua tahun ini. Segmen penjualan SKM masih menjadi andalan pos ekspor dengan kontribusi sebesar Rp 645,77 miliar, diikuti segmen kertas karton senilai Rp 209,73 miliar.
Seiring dengan meningkatnya pendapatan perusahaan, beban pokok penjualan juga naik 20,12% dari Rp 44,99 triliun pada triwulan II 2020 menjadi Rp 54,04 triliun pada periode yang sama 2021.
Lebih lanjut, total aset perusahaan per 30 Juni 2021 tercatat sebesar Rp 79,44 triliun, naik 1,59% dari posisi 31 Desember 2020 yang sebesar Rp 78,19 triliun. Sementara, total liabilitas Gudang Garam tercatat sebesar Rp 18,60 triliun dan total ekuitas mencapai Rp 60,83 triliun.
Dari pasar modal, pada pukul 10.33 WIB, saham GGRM merosot 3,45% ke Rp 33.625/saham, setelah kemarin sempat menguat 1,53%. Nilai transaksi saham GGRM tercatat sebesar Rp 39,00 miliar dengan volume sebesar 1,15 juta saham.
Nilai kapitalisasi pasar (market cap) saham emiten yang melantai di bursa sejak Agustus 1990 ini tercatat sebesar Rp 64,70 triliun.
Sebelumnya, pesaing GGRM, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) juga mencatat penurunan laba bersih sebesar 15,29% di sepanjang semester I-2021 menjadi senilai Rp 4,13 triliun, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,88 triliun.
Penurunan laba ini terjadi kendati pendapatan perusahaan tumbuh 6,47% YoY (year on year) menjadi Rp 47,62 triliun, bertambah dari posisi akhir Juni 2020 yang sebesar Rp 44,73 triliun.
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nasib GGRM, Pandemi Covid Bikin Laba Tergerus 30% di 2020