
Nasib GGRM, Pandemi Covid Bikin Laba Tergerus 30% di 2020

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten rokok raksasa PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mencatatkan penurunan laba bersih sepanjang tahun lalu. Menurut laporan keuangan perusahaan di keterbukaan informasi, Rabu (31/3/2021), laba bersih perusahaan tercatat ambles sebesar 29,71% menjadi Rp 7,65 triliun pada 2020, dari tahun sebelumnya sebesar Rp 10,88 triliun.
Meskipun laba bersih merosot, pendapatan perusahaan naik tipis sebesar 3,58% dari Rp 110,52 triliun pada 2019, menjadi Rp 114,48 triliun pada tahun lalu.
Lebih rinci, secara segmen, sigaret kretek mesin (SKM) masih menjadi andalan perusahaan. Sepanjang tahun lalu, SKM menyumbang pendapatan Rp 104,68 triliun atau 91,44% dari total pendapatan perusahaan.
Kemudian, sigaret kretek tangan (SKT) membukukan Rp 8,55 triliun atau 7,47%, rokok klobot Rp 25,01 miliar atau 0,02%, kertas karton Rp 1,13 triliun atau 0,98%, dan lainnya Rp 94.75 miliar atau 0,08%.
Seiring dengan meningkatnya pendapatan, beban pokok usaha ikut naik 10,65% menjadi Rp 97,09 triliun pada 2020. Pada tahun sebelumnya, beban pokok GGRM tercatat sebesar Rp 87,74 triliun.
Adapun nilai liabilitas perusahaan secara total tercatat senilai Rp 19,67 triliun sepanjang tahun lalu. Nilai ini merosot 29,04% dari posisi Rp 27,72 triliun pada tahun sebelumnya.
Ekuitas perusahaan pada 31 Desember 2020 lalu tercatat senilai Rp 58,52 triliun, naik 14,91% dari Rp 50,93 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara, total aset GGRM turun tipis 0,58% dari Rp 78,65 triliun pada 2019 menjadi Rp 78,19 triliun pada tahun lalu.
Merespons dirilisnya laporan keuangan perusahaan, saham GGRM ambles 1,30% ke posisi Rp 36.200/saham pada pukul 14.42 WIB. Nilai transaksi saham ini tercatat sebesar Rp 54,35 miliar.
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pabriknya Kebakaran, Siapa Pemilik Gudang Garam (GGRM)?