Berkah Pandemi untuk SILO, dari Rugi Jadi Cetak Laba Rp 291 M

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
Kamis, 29/07/2021 11:50 WIB
Foto: RS Siloam (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten rumah sakit (RS) Siloam Hospitals, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) resmi merilis laporan keuangannya pada semester pertama tahun 2021.

Pada semester I tahun ini, perseroan akhirnya berhasil mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 291,54 miliar, di mana pada periode yang sama pada tahun 2020, perseroan mencatatkan rugi bersihnya sebesar Rp 130,04 miliar.

Hal ini karena kenaikan pendapatan perseroan pada semester I-2021, yakni naik sebesar 52% menjadi Rp 3,81 triliun, dari sebelumnya pada semester I-2020 sebesar Rp 2,51 triliun.


Kenaikan pendapatan perseroan ditopang oleh perawatan pasien, baik dari rawat inap maupun rawat jalan. Namun, dari rawat inap inilah yang menjadi penyumbang kenaikan pendapatan perseroan, apalagi disaat pandemi virus corona (Covid-19).

Dari jumlah dana yang didapat dari fasilitas rawat inap, pada semester I-2021 tercatat naik 53% menjadi Rp 2,08 triliun, dari sebelumnya pada semester I-2020 sebesar Rp 1,36 triliun.

Sementara dari fasilitas rawat jalan, pada semester satu tahun ini, juga tercatat naik 51% menjadi Rp 1,73 triliun, dari sebelumnya pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,15 triliun.

Pandemi Covid-19 yang belum mereda, bahkan kembali meningkat dalam beberapa bulan terakhir membuat pendapatan perseroan kembali meningkat, karena permintaan perawatan bagi pasien Covid-19 yang lebih membutuhkan perawatan lebih lanjut.

Dari laporan neraca perseroan, total aset Siloam pada periode tengah tahun 2021 tumbuh menjadi Rp 8,73 triliun, naik 3,6% dari posisi akhir tahun 2020 sebesar Rp 8,43 triliun, dengan proporsi aset lancar sebesar Rp 2,81 triliun atau naik 16% dan aset tidak lancar sebesar Rp 5,92 triliun, turun 1,4%.

Liabilitas Siloam juga tercatat tumbuh pada semester I tahun 2021, yakni naik 9,3% menjadi Rp 2,63 triliun, dari sebelumnya pada akhir tahun 2020 sebesar Rp 2,41 triliun.

Liabilitas perusahaan terbagi menjadi kewajiban jangka pendek sebesar Rp 2,02 triliun, naik 21% dan sisanya liabilitas jangka panjang sebesar Rp 604,47 miliar atau turun 17%.

Ekuitas perseroan pada periode yang berakhir 30 Juni 2021 juga mengalami kenaikan, yakni naik 1,4% menjadi Rp 6,1 triliun, dari sebelumnya pada 31 Desember 2020 sebesar Rp 6,02 triliun.


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rumah Sakit Ini Perluas Ekspansi, Targetkan Kota Satelit-Papua