
Investor 'Gatal' Nyerok Cuan, Harga Minyak Turun

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia bergerak turun pada perdagangan pagi ini. Investor sepertinya melakukan aksi ambil untung (profit taking) setelah harga naik tadi malam.
Pada Kamis (29/7/2021) pukul 07:57 WIB, harga minyak jenis brent tercatat US$ 74,63/barel. Turun 0,15% dibandingkan hari sebelumnya.
Sedangkan yang jenis light sweet harganya US$ 72,33/barel. Berkurang 0,08%.
![]() |
Malam tadi, harga minyak bergerak naik di mana brent hampir menyentuh US$ 75/barel. Sementara harga light sweet mendekati US$ 72/barel.
Kenaikan harga si emas hitam adalah respons dari rilis data stok minyak Amerika Serikat (AS). Pada pekan yang berakhir 23 Juli 2021, US Energy Information Admininstration (EIA) melaporkan stok minyak Negeri Adikuasa anjlok 4,1 juta barel menjadi 435,6 juta barel. Ini adalah stok terendah sejak Januari tahun lalu.
Penurunan ini jauh lebih dalam ketimbang ekspektasi pasar. Konsensus yang dihimpun Reuters memperkirakan stok minyak AS berkurang 2,9 juta barel.
![]() |
Selain konsumen, AS juga merupakan produsen minyak terbesar di Planet Bumi. EIA mencatat produksi minyak Negeri Paman Sam tahun lalu mencapai 16,6 juta barel/hari, sekitar 20% dari total produksi dunia.
Oleh karena itu, perkembangan produksi atau stok minyak AS akan sangat mempengaruhi harga di tingkat dunia. Maklum, AS adalah 'bandar' besar.
Namun setelah harga naik, investor langsung 'gatal' untuk mencairkan cuan. Bukan apa-apa, mulai bulan depan ada kemungkinan harga turun karena pasokan bakal bertambah.
Seperti diketahui, OPEC sudah mencapai kesepakakatan setelah sempat deadlock akibat Uni Emirat Arab yang mbalelo. Salah satu poin dalam kesepakatan tersebut, negara-negara anggota OPEC akan menaikkan produksi sebanyak 2 juta barel/hari selama Agustus-Desember 2021. Artinya, produksi akan bertambah 400.000 barel/hari setiap bulannya.
Saat produksi sudah melipah, maka pasokan minyak di pasar dunia bakal bertambah. Jadi risiko harga turun adalah sesuatu yang sangat nyata.
Agustus tinggal hitungan hari. So, investor tentu tidak ingin terlambat dalam menyerok cuan. Daripada dijual Agustus sudah rugi karena harga turun, lebih baik kontrak minyak dilepas sekarang mumpung masih bisa menghasilkan keuntungan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Pasokan Libya Bikin Panas Harga Minyak