
False Break Lagi, IHSG Kena PHP! Susah ke Mana-mana Sesi 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercelup di zona merah pada perdagangan sesi pertama Selasa (27/7/2021), di tengah terbatasnya sentimen positif tambahan untuk menjaga selera mengambil risiko (risk appetite) investor.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.105,989 atau melemah 0,4 poin (-0,01%) setelah dari pagi berada di zona hijau dengan penguatan di pembukaan sebesar 0,24% ke 6.120,929.
Indeks acuan bursa tersebut bahkan sempat menyentuh level tertinggi harian 6.144,585 yang disentuh pada pukul 10:10 WIB.
Koreksi IHSG baru terjadi di menit-menit terakhir perdagangan sesi satu, dengan level terendahnya pada 6.103,61. Saham yang turun lebih banyak ketimbang yang naik. Sebanyak 235 saham ditutup menguat, 248 lain melemah, dan 148 sisanya flat.
Nilai transaksi bursa agak meningkat, ke kisaran Rp 6,9 triliun yang melibatkan 13 miliaran saham dalam transaksi sebanyak 929.000-an kali. Mayoritas investor asing hari ini memilih merealisasikan keuntungan, sehingga mencetak penjualan bersih (net sell) Rp 24,6 miliar.
Tren pergerakan swing di bursa nasional seiring dengan pola di bursa saham Asia Pasifik, yang juga bergerakmixed. Bursa Shanghai dan Shenzen bergerak di zona hijau, meski tipis sebesar 0,1% dan 0,02%, dan Nikkei serta KOSPI menguat sekitar 0,6%.
Hanya saja, bura Hong Kong masih merah, dengan koreksi sebesar 1% di tengah pertemuan Amerika Serikat (AS) dan China membahas nasib kawasan administratif tersebut. Saat ini, pejabat kedua Negara dengan perekonomian terbesar dunia tersebut sedang bertemu di Tianjin.
Isu yang diangkat adalah soal penangkapan direktur keuangan Huawei dan sanksi terhadap perusahaan, pejabat, dan mahasiswa China. Sebaliknya, pihak AS menyorot isu-isu hak azasi manusia (HAM) termasuk isu demokrasi di Hong Kong dan Uighur.
Reutersmelaporkan pihak China mengatakan bahwa hubungan kedua negara berada di kebuntuan dan menghadapi kesulitan yang serius. Bursa Hong Kong dan China pun sempat terkoreksi setelah pemerintah China membalas AS dengan mengetatkan aturan terkait investasi asing di sektor pendidikan dan perusahaan digital.
Analisis Teknikal
![]() Teknikal |
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area batas atas dengan BB yang kembali melebar maka pergerakan IHSG selanjutnya cenderung sideways.
Untuk mengubah tren menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 6.130. Sementara untuk mengubah tren menjadi bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 6.014.
Sejatinya IHSG sempat melewati level resistance 6.130, akan tetapi penguatan tidak berlangsung lama sehingga IHSG kembali terkonsolidasi di area di bawah 6.130 dan berpotensi kembali ke area 6.000.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI berada di area 54 yang belum menunjukkan adanya indikator jenuh beli ataupun jenuh jual sehingga pergerakan indeks cenderung netral alias sideways.
Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB di batas atas dan mulai menyempit, maka pergerakan selanjutnya cenderung terbatas. Hal ini juga terkonfirmasi dengan indikator RSI yang netral.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
