
Konsumsi 'Jamu' Meningkat Selama Pandemi, Laba SIDO Naik 21%

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten farmasi, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) membukukan laba bersih senilai Rp 502 miliar sepanjang periode semester pertama tahun ini.
Jumlah tersebut tercatat naik sebesar 21,31% dari periode sama di tahun sebelumnya Rp 413,79 miliar. Kenaikan laba bersih tersebut berimbas pada kenaikan laba per saham dasar perseroan menjadi Rp 16,86 per saham dari sebelumnya Rp 13,90 per saham.
Mengacu laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan, selama 6 bulan pertama tahun ini, SIDO membukukan kenaikan penjualan sebesar 13,36% menjadi Rp 1,65 triliun dari periode sama di tahun sebelumnya Rp 1,46 triliun.
Rinciannya, pendapatan itu ditopang dari segmen jamu herbal dan suplemen yang naik menjadi Rp 1,06 triliun dari sebelumnya Rp 923,19 miliar. Penjualan dari segmen makanan dan minuman juga naik menjadi Rp 526,23 miliar dari sebelumnya Rp 469,16 miliar. Sedangkan, pendapatan dari segmen farmasi stabil pada kisaran Rp 67 miliar.
Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok penjualan SIDO juga tercatat meningkat sebesar 6,82% jadi Rp 724,71 miliar dari sebelumnya Rp678,39 miliar. Dengan demikian, perseroan membukukan laba bruto sebesar Rp 930,08 miliar dari tahun sebelumnya Rp 781,32 miliar.
Sampai dengan 31 Juni 2021, total aset perseroan mencapai Rp 3,59 triliun atau mengalami penurunan dari posisi 31 Desember 2019 senilai Rp 3,84 triliun.
Aset tersebut terdiri dari liabilitas sebesar Rp 427,92 miliar dan ekuitas sebesar Rp 3,16 triliun.
Pada perdagangan Selasa ini, saham SIDO terpantau naik sebesar 1,32% ke level Rp 765 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 22,95 triliun.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa AS Anjlok, Menanti Rilis Laba Perusahaan Raksasa Tech