Review

Bank Mulai Pangkas Jumlah Kantor Cabang-ATM, Cek Faktanya!

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
23 July 2021 15:20
Ilustrasi ATM Link Aja. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Intip Biaya Transaksi di ATM BNI (foto: BNI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tren pertumbuhan pesat layanan bank digital memaksa para perbankan dalam negeri beradaptasi, salah satunya mengurangi aktivitas di kantor cabang (kacab). Kecenderungan peralihan transaksi konvensional ini pun sudah terjadi di luar negeri, bukan hanya di Indonesia.

Misalnya data firma konsultan Bancography di Amerika Serikat (AS) yang menyebutkan bahwa bank-bank di Negeri Adidaya itu telah mengurangi kantor baru sejak 2013, di tengah kian berkembangnya layanan perbankan digital (digital banking).

Nah, di era segala jenis pembayaran dapat dilakukan dalam satu aplikasi, apakah penambahan atau mempertahankan jumlah kantor cabang dan ATM (anjungan tunai mandiri) masih merupakan pilihan tepat bagi bank?

Apalagi saat ini mulai muncul kompetitor-kompetitor baru di bank layanan digital. Jadi apakah memilih fokus untuk memperbaiki serta memperkuat layanan digital bank menjadi langkah utama yang harus ditempuh saat ini?

Apapun pilihan yang diambil para bankir Indonesia tentu perlu mempertimbangkan kondisi yang terjadi di lapangan, strategis bisnis bank yang sudah ditetapkan, dan tentu kondisi keuangan dari bank terkait.

Tim Riset CNBC Indonesia pun mencoba mengumpulkan fakta-fakta terkait dengan perubahan jumlah ATM dan kantor cabang bank-bank besar di Tanah Air, termasuk bank BUKU IV (bank umum kelompok usaha, dengan modal inti di atas Rp 30 triliun).

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Sepanjang tahun 2020 lalu BCA yang juga merupakan perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia (Rp 745 triliun) mampu menambah jumlah nasabah menjadi 24,48 juta naik dari tahun sebelumnya di angka 21,74 juta nasabah.

Selain itu jumlah kartu ATM juga mengalami peningkatan dari 20,07 juta menjadi 22,53 juta kartu.

Akan tetapi meski kedua indikator tersebut naik, jumlah kantor cabang dan kantor kas BCA berkurang dari 1.256 menjadi 1.248 unit, begitu pula jumlah ATM yang ikut berkurang dari 17.928 menjadi 17.623 unit.

Data Kantor Cabang BCA 2020Foto: Data Kantor Cabang BCA 2020
Data Kantor Cabang BCA 2020

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)

Perubahan paling signifikan mungkin terjadi pada Bank Mandiri yang dalam kurun waktu satu tahun telah mengurangi 5.074 ATM dari semula 18.291 di tahun 2019 berkurang menjadi 13.217 di tahun 2020.

Langkah ini sepertinya diambil Bank Mandiri untuk lebih fokus pada pengembangan digital melalui aplikasi Livin' by Mandiri. Selain jumlah kantor cabang pembantu, kantor kas dan jenis kantor lainnya juga ikut dipangkas.

Data Kantor Cabang Mandiri 2020Foto: Data Kantor Cabang Mandiri 2020
Data Kantor Cabang Mandiri 2020

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)

Bank BUMN dengan jaringan terluas yang dapat ditemui di hampir seluruh pelosok Tanah Air ini juga ternyata mengambil langkah yang sama. Berdasarkan laporan tahunan, dalam jangka 2 tahun tercatat BRI telah mengurangi 7.804 ATM. Angka ini berkurang dari jumlah tahun 2018 sebanyak 24.684 dan tersisa 16.880 unit pada tahun 2020.

Selain ATM mesin EDC (Electronic Data Capture, alat penerima pembayaran) milik BRI juga berkurang drastis dari 284.426 unit di tahun 2018, menjadi 198.785 unit saja di tahun 2020. Jumlah kantor cabang pembantu, kantor kas, dan unit layanan lain juga ikut berkurang.

Data Kantor Cabang BRI 2020Foto: Data Kantor Cabang BRI 2020
Data Kantor Cabang BRI 2020

NEXT: Masih Ada BNI hingga CIMB Niaga

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)

Bank BUKU IV lainnya sebenarnya juga mengalami tren yang sama hanya saja tidak secepat transformasi yang terjadi di tiga bank terbesar (BCA, Mandiri, BRI) yang telah disebut sebelumnya.

Adapun BNI mengurangi 429 jumlah ATM pada 2020 lalu, angka ini terlihat besar akan tetapi jika dibandingkan dengan jumlah ATM yang dimiliki BNI angka ini menjadi tidak terlalu signifikan.

Tercatat pada 2019 BNI memiliki 18.659 unit ATM, angka ini berkurang tahun 2020 lalu menjadi 18.230, atau hanya menyusut 2,29% secara tahunan. Jaringan kantor (outlet) juga berkurang dari 2.245 menjadi 2.219 dalam periode yang sama.

PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN), PT Bank Permata Tbk (BNLI) dan PT Bank Danamon Tbk (BDMN).

Selanjutnya Bank Panin yang mengurangi jumlah kantor dari semula berjumlah 523 di tahun 2019, menjadi 507 di tahun 2020. Selain itu jumlah ATM juga berkurang dari semula 935 menjadi tersisa 866 unit.

Jumlah kantor Bank Permata (tidak termasuk layanan syariah) berkurang 9 kantor di tahun 2020, angka ini turun dari semula berjumlah 310, kini menjadi 301 kantor. Jumlah ATM milik perusahaan berkurang 50 unit, dari semula 975 unit tahun 2019 menjadi 925 unit di tahun 2020.

Terakhir adalah Bank Danamon yang menurut laporan keuangan perusahaan yang meskipun jumlah kantor cabang (termasuk Adira Finance) berkurang, jumlah ATM dan CDM (cash deposit machine)yang disediakan perusahaan malah mengalami peningkatan.

Jumlah cabang yang dimiliki Bank Danamon berkurang menjadi 846 kantor dari semula 920 kantor, sedangkan jumlah ATM dan CDM bertambah menjadi 1.487 dari sebelumnya berjumlah 1.345 unit.

PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA)

Selanjutnya terdapat bank asal negeri jiran Malaysia yang juga mengambil langka serupa, tercatat sejak akhir tahun lalu hingga periode akhir kuartal pertama 2021 atau dalam kurun waktu 3 bulan, perusahaan telah mengurangi 5 kantor cabang domestik, 20 kantor cabang pembantu domestik dan juga 489 unit ATM.

Data Kantor Cabang CIMB 2020Foto: Data Kantor Cabang CIMB 2020
Data Kantor Cabang CIMB 2020

PT Bank BTPN Tbk (BTPN)

Bank BPTN dikenal menjadi salah satu pelopor paling awal ekspansi digital melalui layanan aplikasi Jenius.

Kehadiran Jenius kala itu memang berhasil merevolusi industri perbankan, berbagai kemudahan yang ditawarkan seperti pembayaran yang semula hanya bisa diakses pengguna kartu kredit seperti tagihan internasional dan biaya langganan layanan stremaing seperti Netlix dan Spotify kini sudah diadopsi dan menjadi layanan yang juga ditawarkan pihak kompetitor.

Data Kantor Cabang BTPN 2020Foto: Data Kantor Cabang BTPN 2020
Data Kantor Cabang BTPN 2020

Terkait jumlah ATM dan kantor cabang, tidak terjadi perubahan signifikan pada Bank BTPN. Salah satu alasannya mungkin karena bank yang sahamnya dikuasai oleh bank asal jepang ini telah melakukan migrasi lebih awal dari bank lainnnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular