Batu Bara Kena Sell-Off, Harga Rontok 2% Lebih!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
Jumat, 23/07/2021 09:10 WIB
Ilustrasi Tambang Batu Bara (Whitehaven Coal Ltd/Handout via REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara masih saja turun, bahkan koreksinya lumayan dalam. Sepertinya investor belum bosan mengeruk cuan karena sebelumnya harga melesat sangat tinggi.

Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle berada di US$ 146,7/ton. Ambles 2,65% dari hari sebelumnya.


Aksi jual besar-besaran (sell-off) sepertinya masih menghinggapi kontrak batu bara. Maklum, pada 19 Juli lalu, harga si batu hitam menyentuh US$ 153,7/ton, tertinggi setidaknya sejak 2008.

Meski turun selama tiga hari beruntun, tetapi harga batu bara masih membukukan kenaikan 20,07% dalam sebulan terakhir secara point-to-point. Sejak awal tahun, harga komoditas ini meroket nyaris 80%.

So, tidak heran investor masih getol mencairkan keuntungan. Wong yang didapat memang sangat menggiurkan...

Selain itu, penurunan harga kemungkinan juga dipicu oleh penurunan permintaan, terutama di Eropa. Pekan lalu, pembangkitan listrik dari pembangkit bertenaga batu bara di Jerman turun 13% dari pekan sebelumnya menjadi 5.127 MWh.

Berdasarkan estimasi Refinitiv, permintaan listrik di Negeri Panser pada pekan ini masih turun 0,7 GWh. Sementara pembangkitan listrik dari pembangkit batu bara tidak berubah dibandingkan pekan lalu.

Di sisi lain, pembangkt listrik bertenaga angin yang sedang menjadi primadona. Pekan lalu, pembangkitan listrik dari pembangkit tersebut melonjak 14% dari pekan sebelumnya menjadi 8.040 MWh.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji)