Sabar, Kisanak! Harga Minyak Masih Bisa Naik Kok...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 July 2021 08:45
Minyak
Ilustrasi Pengeboran Minyak (CNBC Indonsia/Aristya Rahadian Krisabella)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia terkoreksi pada perdagangan pagi ini. Data ekonomi di Amerika Serikat (AS) yang kurang oke membuat investor cemas bahwa permintaan akan melambat.

Pada Jumat (23/7/2021) pukul 07:51 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 73,75/barel. Turun tipis 0,05% dari hari sebelumnya.

Sementara yang jenis light sweet harganya US$ 71,85/barel. Berkurang 0,08%.

crude

Sepertinya investor merespons negatif rilis data ketenagakerjaan terbaru di Negeri Paman Sam. Pekan lalu, jumlah klaim tunjangan pengangguran melonjak 51.000 menjadi 419.000, tertinggi dalam dua bulan terakhir. Kenaikan tunjangan terjadi di Negara Bagian Michigan, Texas, Kentucky, dan Missouri.

"Kenaikan ini mengingatkan kita bahwa masalah di pasar tenaga kerja belum selesai. Pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19), terutama dengan kemunculan varian delta, bisa merusak momentum pemulihan ekonomi," kata Christopher Rupkey, Kepala Ekonom FWDBONDS yang barbasis di New York, seperti dikutip dari Reuters,

Prospek ekonomi Negeri Stars and Stripes yang samar-samar membuat nasib si emas hitam tidak menentu. Maklum, AS adalah konsumen minyak terbesar di Planet Bumi. Jika konsumsi AS melambat, maka tentu akan membebani harga.

crude

Halaman Selanjutnya --> Harga Masih Bisa Naik!

Meski demikian, peluang kenaikan harga minyak masih terbuka. Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan target harga minyak brent yang terdekat ada di rentang US$ 74,52-75,36/barel.

"Harga minyak kemungkinan akan tetap berada di tren bullish dan menuju target tersebut. Bahkan momentum ini bisa membawa harga mencapai US$ 76,71/barel," sebut Wang dalam riset hariannya.

crudeSumber: Reuters

Sedangkan Morgan Stanley memperkirakan harga minyak jenis brent akan bertahan di kisaran titik tengah-atas level US$ 70/barel pada semester II-2021. Sebab bagaimanapun, dibandingkan tahun lalu tentu permintaan meningkat.

"Pada akhirnya, pertumbuhan ekonomi dunia sepertinya masih on track. Data stok minyak juga mendukung, masih ada keketatan. OPEC juga sudah kompak," sebut riset Morgan Stanley.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular