
Dunia Terancam Lockdown, Harga Emas Ikutan Down

Franky Nangoy, Senior Market Strategist Fullerton Research, memperkirakan harga sang logam mulia akan bergerak turun pada pekan ini. Titik support emas akan berada di US$ 1.794/troy ons.
"Harga emas bergerak lebih rendah setelah gagal menembus resistance di US$ 1.834/troy ons. Selanjutnya, kita dapat melihat bahwa stochastic sedang berbalik bearish yang berarti bahwa emas telah overbought dan kemungkinan akan retracing," papar Franky dalam risetnya.
Ketika titik support US$ 1.794/troy ons tertembus, lanjut Franky, maka harga emas kemungkinan bisa turun lebih dalam. Level support berikutnya berada di rentang US$ 1.783-1.760/troy ons.
Namun bukan berarti ruang untuk naik sudah tertutup. Franky memperkirakan titik resistance akan berada di US$ 1.818/troy ons. Jika ini tertembus, maka harga akan bergerak ke rentang US$ 1.834-1.844/troy ons dan bahkan menuju US$ 1.855.troy ons.
Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, juga memperkirakan hal yang sama. Menurutnya, saat harga emas gagal menembus titik resistance di US$ 1.833/troy ons, maka ada risiko menuju ke level support di US$ 1.813-1.789/troy ons.
![]() |
"Momentum bullish sepertinya lemah, karena harga berkali-kali gagal menembus titik resistance di US$ 1.833/troy ons. Oleh karena itu, target terdekat saat ini ada di US$ 1.781-1.801/troy ons," sebut Wang dalam risetnya.
Wang melanjutkan, titik resistance baru ada di US$ 1.821/troy ons, yang jika tertembus akan kembali mencoba ke US$ 1.833/troy ons. Namun jika titik itu kembali gagal tertembus, maka rasanya harga emas akan mengalami konsolidasi dalam beberapa hari ke depan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)