Ngeri Varian Delta! Bursa Asia Tumbang, IHSG Ikut Dibanting

Putra, CNBC Indonesia
Senin, 19/07/2021 09:29 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka dengan depresiasi 0,16% ke level 6.062,96. Selang 10 menit IHSG lanjut terkoreksi 0,38% ke level 6.049,95 pada perdagangan awal pekan Senin (19/7/21) di tengah kabar perpanjangan PPKM Darurat akibat melesatnya kasus Covid-19 di dalam negeri serta bursa Benua Kuning yang dibuka tumbang pagi ini.

Nilai transaksi hari ini sebesar Rp 1 triliun dan terpantau investor asing membeli bersih Rp 16 miliar di pasar reguler.

Asing melakukan pembelian di saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 19 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 11 miliar.


Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang dilego Rp 13 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang dijual Rp 5 miliar.

Pengumuman akan berlanjut-tidaknya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat masih menjadi sentimen negatif di pasar keuangan hari ini.

Kementerian Kesehatan menyatakan angka kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah sebanyak 44.721 atau menurun dibandingkan dengan penambahan kasus kemarin sebanyak 51.952 kasus. Dengan demikian, akumulasi kasus positif secara nasional mencapai 2.877.476.

Jumlah pasien yang sembuh bertambah sebanyak 29.264 orang, sehingga secara akumulasi tingkat kesembuhan dialami oleh 2.261.658 orang. Angka kematian pun relatif flat, sebanyak 1.093 jiwa, dibandingkan dengan angka kematian kemarin sebanyak 1.091 jiwa.

Artinya, PPKM Darurat belum efektif menekan penyebaran virus Corona, karena target kasus baru Covid-19 yang dipatok pemerintah sebanyak 10.000/hari masih jauh panggang dari api. Pandemi masih belum terkendali!

Dari benua Asia, pertumbuhan ekonomi global mulai kembali menunjukkan tanda-tanda penurunan terutama di Asia, karena di kawasan tersebut saat ini tengah berjuang untuk menekan virus corona (Covid-19) varian Delta yang sangat menular dan telah memaksa beberapa negara kembali melakukan langkah-langkah darurat.

Selain melonjaknya kasus Covid-19 akibat varian Delta, ketakutan pelaku pasar akan inflasi yang tinggi di AS, juga masih menjadi katalis negatif hingga saat ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Israel Vs Iran Bikin Harga Minyak Naik & Bursa Saham "Ambyar"