Kepastian Perpanjangan PPKM Darurat Jadi Penentu Arah IHSG

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
19 July 2021 08:51
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik berpeluang mengalami kembali terkoreksi seiring dengan wacana pemerintah yang akan memperpanjang implementasi PPKM Darurat yang akan diumumkan pekan ini.

Akhir pekan lalu, Jumat (16/7/2021). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 0,43% ke level 6.072,51 poin dengan nilai transaksi Rp 10,11 triliun dengan frekuensi 1,09 juta kali. Pelaku pasar asing melakukan pembelian bersih senilai Rp 74,52 miliar.

Dalam risetnya, Samuel Sekuritas Indonesia memaparkan, pada pekan ini, investor akan wait and see terhadap rencana perpanjangan PPKM Darurat.

"Pekan ini pun investor akan wait and see terhadap rapat dewan gubernur BI untuk menentukan suku bunga yang sebelumnya di level 3,5%," tulis Samuel Sekuritas, Senin (19/7/2021).

Dari dalam negeri, perhatian pelaku pasar juga tertuju pada penambahan 44,7 ribu kasus baru COVID-19 pada hari Minggu (18/7) atau mengalami penurunan dari sehari sebelumnya 51,9 ribu kasus.

Sejauh ini, telah ditemukan sebanyak 2.87 juta kasus COVID-19 di Indonesia, dengan 2.26 juta di antaranya sembuh.

Dari luar negeri, Reliance Sekuritas mencermati, Gubernur The Fed, Jerome Powell tetap mempertahankan kebijakan moneter yang akomodatif untuk kedua kalinya dalam pernyataanya kepada anggota parlemen.

Sikap The Fed menggarisbawahi perbedaan yang berkembang di antara bank sentral global tentang respons mereka terhadap tekanan harga yang meningkat. Pembuat kebijakan dari Selandia Baru hingga Kanada dan Inggris berubah menjadi hawkish, membuat investor bertanya-tanya berapa lama The Fed mampu untuk tetap dovish.

Sementara itu, menurut Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya, pergerakan IHSG terlihat sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajarnya, minimnya sentimen serta perlambatan roda perekonomian yang terjadi masih menjadi tantangan tersendiri bagi pasar modal Indonesia.

Sehingga momentum tekanan masih dapat terus dimanfaatkan oleh para investor baik jangka pendek, menengah maupun panjang, dikarenakan dengan pergerakan fluktuatif yang terjadi dalam IHSG dapat dimanfaatkan untuk melakukan trading ataupun investasi jangka pendek.

"IHSG diperkirakan akan bergerak pada rentang 5.913 - 6.123," kata William.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Pamer Kinerja IHSG, Lebih Cuan dari Negara Tetangga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular