Analisis Teknikal

Ada Tanda-tanda Kasus Covid-19 Menurun, IHSG Melesat nih?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
19 July 2021 08:01
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat kesulitan untuk menguat dalam beberapa pekan terakhir, akibat lonjakan kasus penyakit virus corona (Covid-19) yang memaksa pemerintah menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat.

Namun ternyata, meski tipis-tipis IHSG ternyata sudah menguat dalam 4 pekan beruntun.

Melansir data Refinitiv, sepanjang pekan lalu IHSG mencatat penguatan 0,54% ke 6.072,51. Investor asing juga kembali masuk ke pasar saham dalam negeri.

Data perdagangan mencatat investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 1,4 triliun di pasar reguler, dan Rp 1,9 triliun jika ditambah dengan pasar nego dan tunai.

IHSG berpeluang melanjutkan penguatan di awal pekan ini, Senin (19/7/2021), sebab penambahan kasus Covid-19 menunjukkan tanda-tanda penurunan dalam 3 hari terakhir. Kemarin, jumlah kasus positif dilaporkan sebanyak 44.721 orang, turun jauh dari rekor tertinggi 56.757 orang pada Kamis pekan lalu.

Jika kasus Covid-19 terus menurun, bukan tidak mungkin IHSG akan memperpanjang penguatan menjadi 5 pekan beruntun. Meski demikian patut diwaspadai juga kondisi eksternal, di awal pekan ini sentimen pelaku pasar kurang bagus, terlihat dari beberapa bursa Asia yang sudah dibuka merosot ke zona merah. Hingga pukul 7:30 WIB, indeks Nikkei Jepang anjlok 1,13% dan Kospi Korea Selatan minus 0,96%. 

Secara teknikal, IHSG kini berada di rerata pergerakan 100 hari (Moving Average 100/MA 100) di kisaran 6.070 hingga 6.080.

MA 100 terbukti menjadi tembok tebal atau resisten yang kuat, beberapa kali IHSG mencoba melewatinya tetapi selalu gagal. IHSG berada di bawah MA 100 sejak 31 Maret lalu, lebih dari 3 bulan terakhir.

jkseGrafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv 

Jika kali ini mampu melewatinya, IHSG berpeluang menguat menguji batas atas pola Ascending Triangle di kisaran 6.115. Ke depannya, jika IHSG mampu mencatat strong breakout dari batas atas pola tersebut, maka ruang penguatan tajam terbuka lebar. Sebab, Ascending Triangle merupakan pola bullish alias tren kenaikan harga.

Sementara itu MA 50 di kisaran 5.970 hingga 5.980 masih akan menjadi support kuat. Tetapi sebelumnya, IHSG jika berbalik melemah akan menuju kisaran 6.030 hingga level psikologis 6.000.

Sementara itu melihat Indikator stochastic pada grafik harian bergerak mendatar di dekat level 50.

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Tekanan bagi IHSG berkurang setelah Stochastic keluar dari wilayah overbought, meski harus menunggu hingga mencapai oversold agar mendapat momentum penguatan yang kuat.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cek Dulu Arah Gerak IHSG Sebelum Cari Cuan Hari Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular