Economic Update

Strategi Adira Insurance Pasarkan Asuransi Lewat Insurtech

Rahajeng KH, CNBC Indonesia
Jumat, 16/07/2021 17:15 WIB
Foto: Chief Risk Officer Adira Insurance Musi Samosir

Jakarta, CNBC Indonesia - Digitalisasi dalam pemasaran asuransi lewat insurtech merupakan sebuah keniscayaan sebagai bagian dari adaptasi industri di tengah pandemi Covid-19. Pemasaran produk asuransi melalui insurtech memerlukan literasi dan edukasi karena tidak semua nasabah siap dengan perubahan teknologi yang terjadi.

"Semua yang kami lakukan kembali pada perlindungan pada konsumen, kami harus pastikan hal ini. Karena kenapa kami ada di sini, untuk hadir memberikan piece of mind dan janji akan menjaga mereka ketika terjadi sesuatu. Sehingga penawaran melalui channel digital prinsip ini tetap sama dan harus menjaga konsumen, memastikan partner kami menjalankan usaha sesuai dengan yang berlaku," kata Chief Risk Officer Adira Insurance Musi Samosir, dalam Economic Update CNBC Indonesia, Rabu (14/7/2021).

Selain itu, perlindungan data nasabahnya juga menjadi salah satu fokus perusahaan terutama di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi. Musi memaparkan untuk mengatasi adanya kesalahpahaman pada produk asuransi digital, pihaknya menerapkan standar informasi tertentu. Dengan begitu produk yang ditawarkan Adira Insurance bisa tepat sasaran dan menjadi sebuah solusi.


"Kami terus melakukan riset untuk mengerti kebutuhan nasabah dan dalam proses pengembangannya dipastikan pada jalur yang sesuai. Dengan begitu konsumen mendapatkan apa yang dibutuhkan, yang secara khusus memang bisa mudah didapatkan secara digital. Adanya digitalisasi ini memang sangat memudahkan untuk sebagian orang termasuk untuk mencari asuransi," ujarnya.

Dia memastikan semua produk Adira Insurance yang ditawarkan melalui channel digital transparan dan informasi penawaran sesuai dengan produknya. Produk yang ditawarkan melalui channel digital pun biasanya lebih sederhana dan bisa dipahami oleh konsumen. Hal ini pun sesuai dengan arahan OJK yang meminta produk asuransi berbasis digital bersifat lebih sederhana untuk menghindari miskonsepsi.

"Kami pastikan menjaga kualitas informasi yang disampaikan, dan ada standar komunikasi diterapkan konsisten. Kami fokus ke produk yang sederhana, dan bisa dilakukan dan dipahami dengan jelas oleh konsumen. Ini akan membantu memastikan saat konsumen engage dengan produk asuransi," kata Musi.

Dia menegaskan setiap produk yang ditawarkan melalui insurtech harus tetap relevan dengan kebutuhan nasabah, sehingga informasi yang ditampilkan harus lengkap.

Meski sudah mempersiapkan standar informasi pada setiap produknya, Adira Insurance tetap menyediakan contact center yang mudah diakses dan mendapatkan informasi yang lebih lengkap.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riswinandi mengatakan masyarakat Indonesia makin melek teknologi informasi dalam dunia asuransi sehingga total premi yang dibukukan insurtech (insurance technology) semakin bertambah di tahun lalu. Riswinandi mengungkapkan dengan literasi asuransi yang agak tertinggal, maka produk yang ditawarkan secara digital pun sebaiknya lebih sederhana.

Produk yang sebaiknya ditawarkan menurutnya yang lebih mengedepankan fitur proteksi atas risiko sehari-hari. Pasalnya, pada proses pemasaran produk secara digital biasanya meminimalisir komunikasi langsung antara tenaga pemasar perusahaan asuransi dengan calon konsumen.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: OJK Soroti Ketahanan Bisnis Asuransi, Pembiayaan & Dapen