
Mengintip Utang Luar Negeri BUMN, Sudah Tembus Rp 800 T

Pandemi virus corona (Coronavirus Disese-2019/Covid-19) tidak membantu dalam upaya penyehatan keuangan BUMN. Dalam keterangan tertulis yang dirilis 8 Juli 2021, lembaga pemeringkat (rating agency) Fitch Ratings memberi wanti-wanti bahwa kenaikan kasus positif corona yang direspons dengan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akan mendatangkan risiko bagi BUMN karya.
"Dengan perpanjangan pengetatan aktivitas masyarakat, pemerintah perlu melakukan relokasi anggaran untuk fokus ke penanganan pandemi. Anggaran untuk infrastruktur bisa menjadi salah satu yang terkena realokasi," sebut keterangan Fitch.
Menurut Fitch, pemulihan kinerja BUMN karya akan sangat tergantung dari proyek-proyek pemerintah. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021, pemerintah menganggarkan Rp 417,4 triliun untuk pembangunan infrastruktur, naik 48% dari tahun lalu. Tanpa dukungan itu, keuangan BUMN karya berisiko mengalami masalah.
"Leverage tinggi, refinancing, dan risiko likuiditas menjadi isu besar bagi BUMN karya, terlihat dari PT Waskita Karya (Persero) yang terus melakukan restrukturisasi utang. Kemampuan perusahaan untuk memperoleh pendanaan untuk mendukung modal kerja dan pembayaran utang menjadi gal yang krusial," tulis keterangan Fitch.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)