
Harga Emas Makin Mahal Nih, Anda Telat Masuk?

Namun Powell berkeras bahwa kebijakan moneter longgar masih dbutuhkan karena penciptaan lapangan kerja yang maksimal (maximum employment) belum tercipta. Oleh karena itu, The Fed tidak akan terburu-buru dalam mengubah posisi (stance) kebijakan.
"Kami akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menggiring inflasi kembali turun. Adalah sebuah kesalahan jika kami bertindak terlalu cepat," tutur Powell.
Nada yang tenang alias dovish dari Powell mengindikasikan bahwa quantitative easing dan suku bunga acuan rendah mendekati 0% masih akan bertahan untuk beberapa waktu ke depan. Ini membuat dolar AS kekurangan 'doping' untuk perkasa.
Pelemahan dolar AS dimanfaatkan oleh emas untuk menguat. Kedua aset ini memang punya hubungan yang berbanding terbalik. Kala dolar AS lesu, harga emas bakal naik.
Ini karena emas adalah aset yang dibanderol oleh dolar AS. Saat dolar AS terdepresiasi, maka harga emas akan lebih murah buat investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas bakal naik, dan harganya ikut terungkit.
"Pidato Powell semalam memberikan indikasi bahwa kondisi saat ini belum tepat untuk melakukan pengetatan atau paling tidak dilakukan pengurangan tingkat stimulus walaupun data inflasi yang rilis sebelumnya cukup meyakinkan. Harga emas berhasil menembus zona resistance di US$ 1.815/troy ons kemarin yang saat ini menjadi zona support terdekatnya.
"Sekarang, zona resistance terdekat harga emas ada di kisaran US$ 1.830/troy ons dan resistance terjauhnya di US$ 1.840-1.850/troy ons. Semenatara level support terjauhnya akan berada di rentang US$ 1.800-1.790/troy ons," tulis Nikolas Prasetia, Research & Development Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX), dalam risetnya.
![]() |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)