Dapat 'Suntikan' Utang OCBC Rp 108 M, Saham PYFA Malah ARB
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten farmasi dan perdagangan peralatan medis, PT Pyridam Farma Tbk (PYFA), baru saja memperoleh penambahan fasilitas pinjaman sebanyak Rp 53,7 miliar dari awal yang diberikan oleh PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP), dari jumlah plafon kredit awal yang diberikan sejumlah Rp 54,72 miliar.
Dengan demikian, total pinjaman yang diterima PYFA mencapai Rp 108,42 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), perjanjian terkait suntikan dana sejumlah Rp 108,42 tersebut dilaksanakan pada 12 Juli 2021 dan terbagi menjadi enam bagian.
Pertama, Fasilitas Kredit Rekening Koran (Fasilitas RK) dengan jumlah batas Rp 5 miliar ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan modal kerja, memiliki tarif suku bunga Floating Base Lending Rate (FBLR) satu bulan ditambah 0,25% per tahun dan memiliki jangka waktu sampai tanggal 27 November 2021.
Kedua, Fasilitas Demand Loan 1 (DL 1) dengan tujuan penggunaan, suku bunga dan jangka waktu sama dengan Fasilitas RK.
Ketiga, Fasilitas Demand Loan 2 (DL 2) Rp 30 miliar ditujukan untuk pembiayaan modal kerja perusahaan yang bersifat jangka pendek, dibayarkan dengan tarif suku bunga Time Deposit ditambah 0,9% per tahun floating dan memiliki jangka waktu sampai tanggal 27 November 2021.
Keempat, Fasilitas Term Loan 2 (TL 2) dengan jumlah batas Rp 8,42 miliar ditujukan untuk membiayai pembelian tanah, suku bunga FBLR satu bulan ditambah 0,25% per tahun, jangka waktu terhitung sejak tanggal 29 Maret 2018 sampai dengan 29 Maret 2025.
Kelima, Fasilitas Term Loan 4 (TL 4) dengan jumlah batas Rp 12,5 miliar, suku bunga FBLR satu bulan ditambah 0,25% per tahun, jangka waktu 96 bulan sejak tanggal penandatanganan Perubahan Perjanjian Pinjaman.
Terakhir, Fasilitas Trade Gabungan dengan jumlah batas Rp 17,5 miliar.
Pihak manajemen mengatakan tidak ada dampak material dari kejadian, informasi, atau fakta material terhadap kondisi keuangan Perseroan, kecuali adanya kewajiban pembayaran bunga dan pokok pinjaman secara periodik.
"Penambahan fasilitas pinjaman ini dilakukan untuk menunjang kebutuhan modal, pembelian gudang baru, dan kegiatan operasional Perseroan," tulis Sekretaris PYFA Nadia Miranty Verdiana, dilansir keterbukaan informasi, Kamis ini (15/7).
Meskipun baru saja memperoleh penambahan fasilitas pinjaman, di pasar modal kabar ini tak lantas membuat saham PYFA melesat.
Data BEI mencatat, saham PYFA malah ambles hingga menyentuh auto rejection bawah (ARB) 6,85% ke level Rp 1.155/saham pada perdagangan hari ini.
Para investor tampaknya mulai melakukan aksi ambil untung (profit taking) setelah kemarin saham ini melonjak hingga menembus batas auto rejection atas (ARA) 24,62%. Total transaksi saham PYFA tercatat sebesar Rp 20,11 miliar.
Sama seperti emiten farmasi dan kesehatan yang mengalami perkuatan belakangan ini, dalam sepekan saham ini masih meningkat 16% walau mengalami ARB perdagangan pada hari ini.
Selama sebulan saham ini naik 20,31% dan sejak awal tahun tumbuh 18,46% dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 618 miliar.
(tas/tas)