
Anak Pyridam Farma Kerja Sama Dengan IBM, Untuk Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Anak usaha emiten farmasi PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) PT Holi Pharma menekan kontrak kerja sama dengan perusahaan konsultasi bisnis IBM Consulting dan SAP untuk menghadirkan teknologi farmasi berbasis awan atau cloud computing.
IBM Consulting membantu Holi Pharma untuk masuk ke server cloud RISE with SAP. Kini data-data kritis perusahaan dipindahkan ke Cloud untuk mempercepat operasional Holi Pharma.
Langkah ini diharap dapat membantu perekonomian Indonesia. Pasalnya, sektor farmasi merupakan salah satu dari tujuh sektor industri yang menjadi pemain kunci dan kontributor keberhasilan ekonomi negara menurut Kementerian Perindustrian.
Head of IT Holi Pharma Lioe Julius mengatakan, sistem baru ini memungkinkan perusahaan memperoleh laporan informasi yang sesuai dengan kecepatan yang bisnis dibutuhkan,
"Langkah ini juga merespon perubahan yang terjadi di pasar, serta membuat keputusan strategis dengan lebih cepat untuk mendukung pertumbuhan dan perluasan roadmap kami," kata dia, lewat keterangan tertulis, Jumat, 5/5/2023.
Kerja sama dengan IBM, SAP, dan AWS, dibuthukan agar Holi Pharma membagikan data secara efisien di antara unit-unit bisnis guna menyediakan wawasan operasional yang tepat bagi pengambil keputusan.
Hal ini juga mempercepat proses seperti penyusnan laporan keuangan akhir bulan dan perencanaan produksi. RISE with SAP memungkinkan Holi Pharma untuk melakukan analisis profitabilitas yang lebih merinci pada tingkat segmen dan produk.
"Memiliki data yang terintegrasi, akurat, dan real-time di perusahaan merupakan fondasi yang kuat bagi peningkatan kapasitas produksi dan inovasi grup Holi Pharma," kata Andreas Diantoro, Managing Director, SAP Indonesia.
Gunawan Susanto, Country Manager AWS untuk Indonesia mengatakan, Kolaborasi antara AWS, IBM, dan SAP menjadi contoh bagaimana ekosistem IBM diimplementasikan pada perusahaan di Indonesia.
Sebelumnya, Perusahaan farmasi PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) resmi mengakuisisi 100% saham PT Holi Pharma. Akuisisi ini dilakukan jelang akhir tahun ini, tepatnya pada 28 Desember 2021 lalu.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis perusahaan, akuisisi ini berdampak pada kondisi keuangan perusahaan. Tepatnya pada komposisi nilai laba (rugi) yang diatribusikan karena ada penambahan anak usaha baru yang dikonsolidasikan ke perusahaan.
Kepemilikan di Holi Pharma ini sebanyak 99,5% dimiliki langsung oleh perusahaan, sedangkan sisanya melalui anak usaha PYFA, PT Pyfa Sehat Indonesia.
(Mentari Puspadini/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pyridam Farma (PYFA) Kuasai Distribusi Obat 'Anak', Buat Apa?