Batu Bara Gila! Harga Sentuh US$ 144/Ton, Rekor Tertinggi

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
15 July 2021 09:50
An undated handout photo of Whitehaven Coal's Maules Creek coal mine in New South Wales, Australia.   Whitehaven Coal Ltd/Handout via REUTERS   ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVES
Ilustrasi Tambang Batu Bara (Whitehaven Coal Ltd/Handout via REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Luar biasa. Harga batu bara kembali naik dan mencatat rekor tertinggi baru.

Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) tercatat US$ 144,3/ton. Naik 1,62% dibandingkan hari sebelumnya dan menyentuh titik tertinggi setidaknya sejak akhir 2008.

batu bara

Prospek peningkatan permintaan masih menjadi pendorong harga si batu hitam. Kinerja ekonomi di sejumlah negara konsumen batu bara utama terus membaik.

Di Jepang, Reuters Tankan Index pada Juli 2021 berada di 25, naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 22. Ini adalah yang tertinggi sejak November 2018. Tankan Index menggambarkan sentimen dunia usaha di Jepang.

Pada Juli, adalah perusahaan-perusahaan berorientasi ekspor yang membukukan optimisme tinggi. Misalnya otomotif, farmasi, dan industri besi-baja. Ini seiring dengan persepsi peningkatan permintaan global akibat pemulihan dari pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19).

Sementara di Korea Selatan, pemulihan ekonomi dibarengi oleh peningkatan penciptaan lapangan kerja. Pada Juni 2021, tingkat pengangguran di Negeri Ginseng adalah 3,7%, turun dari bulan sebelumnya yaitu 3,8%.

Lalu di China, Biro Statistik Nasional mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 sebesar 7,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai rekor 18,3% yoy.

Namun perlambatan ini bisa dimengerti karena kuartal I-2021 punya basis rendah. Pada kuartal I-2020, ekonomi China mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) 6,8% sementara kuartal II-2020 sudah tumbuh positif 3,2%.

Berbagai data ini menggambarkan bahwa ekonomi sedang bergeliat di tiga negara tersebut. Geliat ekonomi akan membutuhkan energi, terutama listrik dan batu bara adalah salah satu sumber energi primer utama pembangkitan listrik.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Kurang 'Vitamin', Harga Batu Bara Diramal Masih Lemah Lesu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular