Kasus Covid Rekor 54.000/hari, Cek Saham-saham Pilihan Ini!
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik keluar dari level psikologis 6.000 poin pada perdagangan Rabu kemarin meskipun pelaku pasar asing melakukan akumulasi pembelian bersih di tengah rekor kasus baru Covid-19 di Indonesia.
Data BEI mencatat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah sebesar 0,55% ke level 5.979,21 poin dengan nilai transaksi Rp 9,58 triliun. Pelaku pasar asing tercatat melakukan pembelian bersih senilai Rp 179,37 miliar. Sejak awal tahun, asing mencatatkan pembelian bersih senilai Rp 17,01 triliun.
Saham-saham yang paling banyak ditransaksikan antara lain, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank BRIAgro (AGRO), PT Astra International Tbk (ASII), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), hingga PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Dari berita Covid-19, berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sejak Selasa pukul 12.00 hingga Rabu (14/7/2021) pukul 12.00 WIB, kasus baru Covid-19 bertambah 54.517 pasien. Rekor hari ini memecahkan rekor Selasa yang menembus 47.899 kasus.
Dalam data Worldometer, Selasa RI menjadi negara dengan pertambahan kasus tertinggi di seluruh dunia. Alhasil, hingga Rabu kemarin total konfirmasi positif di Indonesia menembus 2,67 juta
Sebelum memulai perdagangan Kamis (15/7/2021) simak rekomendasi saham pilihan sebagaimana dirangkum CNBC Indonesia:
MNC Asset Management - Indonesia Episentrum Asia
Pelaku pasar masih mengkhawatirkan angka kasus positif Covid-19 yang masih tinggi di Indonesia. Media asing bahkan menyebut Indonesia menjadi episentrum Covid-19 di Asia dan lebih mengkhawatirkan dibanding India.
Nikkei Asia menyebutkan, kasus Covid-19 di Indonesia lebih mengkhawatirkan dibanding India. Hal ini karena populasi Indonesia (270 juta) hanya seperlima dari India. Indonesia saat ini memiliki sekitar 132 kasus Covid-19 per 1 juta orang, dibandingkan India 26 per 1 juta orang.
Saham pilihan:
TBIG
AGII
TINS
JSMR
Reliance Sekuritas - Gagalnya Reli Minyak
Reli minyak gagal karena peningkatan persediaan bahan bakar AS dan potensi kesepakatan OPEC+ untuk meningkatkan pasokan mendinginkan pembelian yang telah mendorong harga pasar di atas US$ 75/barel.
Kontrak berjangka di New York turun 2,8%, terbesar sejak Mei. Sementara itu, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab dikatakan menyelesaikan kebuntuan yang telah mencegah OPEC+ memenuhi permintaan yang meningkat. Indikator teknis juga menunjukkan minyak mentah mendekati wilayah overbought pada Rabu pagi, yang menandakan minyak mungkin akan mengalami penurunan.
Saham pilihan:
ASII
TLKM
BBCA
ANTM
Samuel Sekuritas - IHSG Berpotensi Tertekan
IHSG berpotensi menurun kembali hari ini, didorong oleh kekhawatiran investor bahwa PPKM Darurat akan kembali diperpanjang seiring dengan belum menurunnya lonjakan kasus Covid-19 di dalam negeri, serta masih kuatnya tekanan atas perekonomian Indonesia. Meski demikian, ada momentum akumulasi pada sektor komoditas metal yang masih mencatatkan kenaikan.
Saham pilihan:
ICBP
MIKA
HMSP
ACES
Indosurya Bersinar Sekuritas - Minim Sentimen Positif
Pergerakan IHSG masih menunjukkan berada dalam tekanan, minimnya sentimen serta perlambatan roda perekonomian yang terjadi masih menjadi tantangan tersendiri pasar modal Indonesia.
Namun momentum tekanan masih dapat terus dimanfaatkan oleh investor baik jangka pendek, menengah maupun panjang, dikarenakan dengan pergerakan fluktuatif yang terjadi dalam IHSG dapat dimanfaatkan untuk melakukan trading ataupun investasi jangka pendek, sedangkan momentum tekanan merupakan momentum berharga bagi investor jangka menengah dan panjang.
Saham pilihan:
ITMG
JSMR
TLKM
TBIG.
(tas/tas)