Investasi Jumbo Rp73 T, Kapan Pabrik Petrokimia TPIA Operasi?
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten petrokimia milik taipan Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), mengumumkan nilai investasi untuk pembangunan kompleks pabrik petrokimia PT Chandra Asri Perkasa (CAP2) diperkirakan sekitar US$ 5 miliar atau setara Rp 72,5 triliun (kurs Rp 14.500/US$).
Manajemen TPIA memproyeksikan bahwa pabrik petrokimia ini dapat beroperasi pada kuartal keempat tahun 2026 mendatang.
"Jika seluruhnya berjalan sesuai dengan rencana, maka diperkirakan kompleks pabrik petrokimia CAP2 akan mulai dibangun pada tahun 2023, pembangunan selesai di sekitar tahun 2025-2026 dan mulai beroperasi secara komersial pada kuartal keempat tahun 2026," kata Erri Dewi Riani, General Manager of Legal & Corporate Secretary Chandra Asri, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa (13/7).
Terkait dengan sumber dana pembangunan kompleks pabrik petrokimia CAP2, pihak manajemen anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT ini mengatakan berasal dari penyertaan modal perseroan.
Meskipun demikian, saat ini tanah seluas 338.023 m2 dari 1.216.688 m2 yang akan digunakan untuk pembangunan kompleks masih dalam proses pembebasan oleh PT Pancapuri Indoperkasa (PPI) dan selanjutnya setelah proses pembebasan tersebut selesai maka PPI akan melakukan dilakukan proses jual beli dengan pihak terkait.
TPIA merogoh kocek US$ 292 juta atau sekitar Rp 4,23 triliun untuk membebaskan tanah seluas 878.665 m2 yang nilai wajarnya sebesar US$ 218,65 juta atau Rp 3,17 triliun hasil penilaian Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).
Sedangkan 338.023 m2 yang belum dibebaskan oleh PPI telah dilakukan kajian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Suwendho Rinaldy dan Rekan.
Proyek pembangunan ini sendiri bukanlah isu baru, tahun lalu perusahaan sudah sempat mengumumkan terdapat empat calon investor strategis yang tengah melangsungkan uji tuntas (due diligence) dan akan membentuk joint venture dengan perseroan. Hanya saja megaproyek ini harus mundur akibat pandemi corona (Covid-19).
Target awal, tahun 2024 pabrik kedua Chandra Asri (CAP2) akan rampung, akan tetapi kini bergeser menjadi tahun 2026.
Sepanjang kuartal pertama tahun 2021, perusahaan produsen Olefinsdan Polyethylene (PE) yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik ini mencatatkan laba bersih US$ 84,38 juta atau setara dengan Rp 1,22 triliun.
Laba bersih ini berhasil membalikkan kondisi rugi bersih US$ 17,84 juta atau setara dengan Rp 259 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pendapatan bersih perusahaan meningkat 25,5% secara year-on-year (YoY) menjadi US$ 598,4 juta atau setara Rp 8,67 triliun dari semula US$ 476,8 juta atau setara Rp 6,94 triliun akhir Maret tahun lalu.
Pada penutupan perdagangan Selasa (13/7) di pasar modal, saham TPIA turun 1,25% ke level Rp 9.875/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 176,11 triliun. Dalam seminggu saham ini naik 3,40% dan selama sebulan tumbuh 5,90%.
(tas/tas)