Jika Tak Digoyang Isu PPKM 6 Pekan, Rupiah Bisa Menguat Tajam

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Selasa, 13/07/2021 16:08 WIB
Foto: Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah sukses menguat lagi melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (13/7/2021).

Mata Uang Garuda sukses memanfaatkan penantian pelaku pasar terhadap rilis data inflasi AS malam ini. Penguatan rupiah juga bisa lebih besar lagi seandainya tidak ada isu perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat.

Melansir dara Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan menguat 0,07% ke Rp 14.480/US$. Rupiah setelahnya melemah hingga 0,14% ke Rp 14.500/US$. Tetapi rupiah berhasil bangkit sebelum tengah hari, dan sukses bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan.


Di akhir sesi, rupiah berada di Rp 14.462/US$, menguat 0,19% di pasar spot.

Dolar AS sedang kurang bertenaga, sebab pelaku pasar saat ini menanti rilis data inflasi berdasarkan Consumer Price Index (CPI) malam ini.

Data tersebut bisa memberikan gambaran data inflasi berdasarkan Personal Consumption Expenditure (PCE) yang dirilis belakangan, dan yang menjadi acuan bank sentral AS (The Fed), dalam menetapkan kebijakan moneter. Dalam hal ini adalah tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE).

Data terakhir menunjukkan inflasi inti PCE di bulan Mei tumbuh 3,4% year-on-year (YoY). Pertumbuhan tersebut merupakan yang tertinggi sejak tahun 1992.
Selain data inflasi, pasar tenaga kerja AS juga menjadi salah satu acuan The Fed.

Pada Jumat (2/7/2021), Departemen Tenaga kerja AS melaporkan sepanjang bulan Juni terjadi penyerapan tenaga kerja di luar sektor pertanian (non-farm payroll/NFP) sebanyak 850.000 orang, lebih banyak dari prediksi Reuters sebanyak 700.000 orang.

Meski jumlah perekrutan lebih banyak dari perkiraan, tetapi tingkat pengangguran justru naik menjadi 5,9% dari sebelumnya 5,8%. Selain itu, pertumbuhan rata-rata upah per jam hanya 0,3%, lebih rendah dari konsensus 0,4%.

HALAMAN SELANJUTNYA >>> PPKM Mikro Darurat Bisa Diperpanjang Hingga 6 Pekan


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Bikin Rupiah Anjlok, Tembus Rp 16.400-an per Dolar AS

Pages