Mau Caplok Link Net, Apa Keuntungan Bagi XL Axiata?

Market - Putra, CNBC Indonesia
13 July 2021 13:55
Infografis/ Facebook & Google Bangun Kabel Internet Bawah Laut Amerika-RI/ Aristya Rahadian Foto: Infografis/ Facebook & Google Bangun Kabel Internet Bawah Laut Amerika-RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Meski kabar masih spekulatif, akuisisi PT Link Net Tbk (LINK) oleh PT XL Axiata Tbk (EXCL) akan menguntungkan EXCL dan berpotensi meningkatkan pertumbuhan laba ECXL menurut riset yang dipublikasikan oleh Bahan Sekuritas.

Meskipun nantinya sinergi yang tercapai tidak akan setinggi merger dan akuisisi antar perusahaan operator seluler, menurut analisis Bahana Sekuritas, akuisisi ini akan menghemat biaya pengeluaran ekspansi EXCL dan mempercepat ekspansinya di bisnis broadband.

Menurut pemberitaan dari media-media besar, Axiata Group sedang dalam tahap negosiasi untuk mengakuisisi LINK, dan salah satu struktur akuisisi adalah pembelian LINK melalui anak usaha Axiata yang sudah melantai di BEI yakni EXCL.

Manajemen EXCL sendiri sudah dari dulu terang-terangan memperjelas keinginan perseroan untuk melanjutkan investasi di bisnis broadband, mengingat pasar ini masih sulit untuk dipenetrasi, sedangkan pemilik utama LINK sudah sedari dulu mencari pembeli yang akan mengakuisisi perusahaan.

Link nantinya dapat mempercepat ekspansi EXCL di bisnis broadband, dimana bisnis broadband EXCL yang diluncurkan akhir 2019 saat ini hanya memilki 110 ribu pelanggan dan mencakup 470 ribu rumah. EXCL berencana untuk meningkatkan cakupan bisnis broadband-nya hingga 650 ribu hingga akhir 2021.

Sedangkan sebagai perbandingan LINK saat ini mempunyai cakupan mencapai 2,7 juta rumah dengan pelanggan sebanyak 859 ribu. Dengan asumsi tidak ada pengguna yang menggunakan dua broadband yang sama maka kedua bisnis apabila dikombinasikan akan mencakup 3,2 juta rumah dan mencapai 720 juta pelanggan, menjadi market leader nomor 2 di pasar.

Meskipun demikian potensi sinergi tidak akan sebaik konsolidasi bisnis sesama operator seluler, akan tetapi tetap saja akan berdampak positif bagi pertumbuhan pendapatan EXCL.

Berdasarkan analisis Bahana Sekuritas di kasus-kasus regional seperti di Jerman, Perancis, Australia, dll, potensi pengeluaran ekspansi dan operasi yang dapat di hemat mencapai 5,1%-8,5% meskipun tidak setinggi M&A antar perusahaan operator yang dapat menghemat Opex dan Capex hingga 16%-20%.

Meskipun demikian apabila berasumsi tidak akan ada sinergi sama sekali, berdasarkan analisis Bahanam dengan harga akusisi di angka Rp 4500/unit-Rp 6.000/unit, ini akan meningkatkan pertumbuhan pendapatan EXCL hingga 7,7%-29,7% secara pro-forma.

Rasio hutang/EBITDA akan berpotensi naik dari 2,2 kali ke 2,6-2,9 kali, dengan asumsi akuisisi dilakukan dengan hutang karena menurut Bahana, pemegang saham LINK kemungkinan tidak akan tertarik dengan deal 'tukar guling' antar perseroan, pembelian 100% saham LINK (merupakan posibilitas karena adanya tender offer), dan biaya hutang 7%.

Angka ini menurut Bahana, seharunya masih tergolong wajar mengingat di tahun 2014-2015 rasio hutang/EBITDA EXCL mencapai 2,6-2,8 kali.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Astaga! Laba XL Axiata Ambles 79% di Q1-2021


(trp/trp)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading