
Sempat Nunggak Gaji Karyawan, BUMN Ini Rugi Rp 154 M di 2020

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang produksi perangkat telekomunikasi dan elektronika, PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau PT INTI melaporkan kerugian bersih Rp 153,90 miliar sepanjang tahun 2020.
Kerugian bersih ini membaik dari tahun 2019 di mana rugi bersih INTI mencapai Rp 429,94 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan publikasi di situs resminya, turunnya rugi bersih perseroan salah satunya dibantu oleh kenaikan pendapatan sebesar 8,06% menjadi Rp 427,24 miliar dari posisi tahun 2019 sebesar Rp 395,38 miliar.
Kenaikan pendapatan terbesar terjadi pada segmen bisnis perakitan dari semula Rp 3,27 miliar kini naik signifikan hingga 12 kali lipat menjadi Rp 44,15 miliar. Pendapatan dari integrator sistem juga tumbuh menjadi Rp 284,03 miliar dari semula Rp 268,68 miliar.
Pendapatan dari jasa tercatat turun menjadi Rp 85,20 miliar dari semula Rp 93,63 miliar, sedangkan pendapatan dari penjualan smart device turun 115% menjadi Rp 13,83 miliar dari semula Rp 29,79 miliar.
Aset perusahaan tercatat turun 10,76% menjadi Rp 1,23 triliun dari sebelumnya mencapai Rp 1,38 triliun. Aset ini terdiri dari aset lancar sejumlah Rp 328,57 miliar dengan kas atau setara kas Rp 88,01 miliar, sedangkan Rp 908,06 miliar sisanya merupakan aset tidak lancar.
Liabilitas perusahaan pada akhir tahun 2020 tercatat sebesar Rp 1,69 triliun dan mengalami kenaikan tipis dari tahun sebelumnya yang berada di angka Rp 1,65 triliun. Kewajiban jangka pendek tercatat sebesar Rp 627,79 miliar dan Rp 1,06 triliun sisanya merupakan liabilitas jangka panjang.
Lebih besarnya liabilitas dari pada nilai aset menyebabkan perusahaan mengalami defisiensi modal, tercatat ekuitas (defisiensi modal) perusahaan tercatat naik hingga 67,32% dari semula negatif Rp 268,64 miliar kini menjadi negatif Rp 449,48 miliar.
Sempat Tunggak Gaji Karyawan
Tahun 2020, BUMN ini sempat dikabarkan tidak membayarkan gaji karyawan sejak Februari 2020 lalu atau mencapai 7 bulan.
Menurut penjelasan manajemen kepada karyawan saat itu, hal tersebut terjadi karena perusahaan mengalami kerugian bisnis yang menyebabkan cash flow negatif.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akhirnya buka suara. Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan pihaknya telah mendapatkan informasi mengenai hal tersebut dan tengah menyiapkan langkah untuk penyelesaian masalah yang ada.
Langkah-langkah yang diambil demi menyelesaikan permasalahan tersebut di antaranya adalah mempercepat perilisan proyek PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang dikerjakan oleh PT INTI dan meminta kepada dua bank BUMN nasional untuk mencairkan simpanan kas PT INTI di kedua bank tersebut agar likuiditas INTI dapat terbantu.
Selain itu, Kementerian BUMN juga mendorong Telkom untuk memberikan proyek-proyek kepada PT INTI karena kedua perseroan berada dalam satu industri yang sama.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waspada Tipu-tipu Lowongan Kerja BUMN, Cek Fakta Ini Dulu!