Orang Kaya Obral Rumah, Terkuak Fakta Kinerja Pondok Indah!

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
06 July 2021 14:15
Dok. Pondok Indah Mall
Foto: Dok. Pondok Indah Mall

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten properti induk perusahaan Grup Pondok Indah, PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI), mencatatkan penurunan laba bersih pada kuartal pertama tahun 2021 menjadi Rp 87,49 miliar.

Laba bersih ini tergerus hingga 57,82% dari periode yang sama tahun sebelumnya di mana laba bersih perusahaan tercatat mencapai Rp 207,45 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), turunnya laba bersih perusahaan salah satu diakibatkan oleh turunnya pendapatan menjadi Rp 287,25 miliar, turun 33,59% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp 432,53 miliar.

Sepanjang 3 bulan awal tahun ini, pendapatan sewa dari semua segmen bisnis Grup mengalami penurunan.

Sewa tempat perbelanjaan turun dari Rp 214,30 miliar menjadi Rp 134,34 miliar, sewa perkantoran turun dari Rp 57,90 miliar menjadi Rp 54,11 miliar, dan sewa apartemen turun dari Rp 35,04 miliar menjadi Rp 27,06 miliar.

Begitu pula sewa tanah turun dari Rp 10,88 miliar menjadi Rp 1,73 miliar dan juga sewa hotel yang turun menjadi Rp 12,90 miliar dari semula Rp 14,81 miliar.

Pendapatan dari penjualan tanah dan bangunan juga mengalami koreksi menjadi Rp 14,35 miliar dari semula sebesar Rp 19,60 miliar.

Adapun penjualan tanah dan bangunan tersebut sebagian besar merupakan penjualan 0,4% dan 1,1% apartemen Pondok Indah Residence tahun 2021 dan 2020.

Selain pendapatan yang telah disebutkan di atas, pendapatan dari penjualan lain termasuk listrik, air dan gas serta tiket taman air dan makanan juga ikut mengalami penurunan.

Aset perusahaan tercatat senilai Rp 7,85 triliun, naik tipis dari posisi akhir tahun lalu di angka 7,62 triliun. Aset ini terdiri dari aset lancar sejumlah Rp 975,57 miliar atau setara 12,43% dari total, sedangkan 87,57% sisanya berupa aset tidak lancar atau senilai Rp 6,87 triliun.

Liabilitas perusahaan tercatat mengalami peningkatan menjadi Rp 2,15 triliun, naik 6,88% dari posisi akhir tahun lalu di angka Rp 2,01 triliun. Liabilitas ini terdiri dari kewajiban jangka pendek sebesar Rp 1,07 triliun, sedangkan 1,08 triliun sisanya merupakan kewajiban jangka panjang.

Ekuitas perusahaan tercatat mengalami kenaikan tipis dari semula Rp 5,60 triliun kini menjadi Rp 5,69 triliun.

Dikutip dari laporan keuangan, pihak manajemen Grup Pondok Indah mencatat pandemi Covid-19 menjadi salah satu alasan yang menyebabkan turunnya kinerja perusahaan.

"Penurunan pendapatan di tahun ini sebagian besar dikarenakan penurunan pendapatan sewa karena terkait dampak penyebaran virus corona, sedang penurunan penjualan tanah dan bangunan karena penurunan penjualan apartemen Pondok Indah Residence sebesar mencapai 62%. Pengakuan penjualan telah diakui sebagian besar di tahun 2018 dan 2017," tulis pihak manajemen, dikutip Selasa ini (6/7).

Di sisi lain, penurunan kinerja Grup Pondok Indah juga terjadi di tengah fenomena baru terkait pengelolaan aset properti.

Ternyata selain keengganan untuk membeli properti baru, kesulitan ekonomi dari dampak pandemi juga membuat masyarakat kalangan atas melego properti mereka.

Sejumlah orang kaya di kawasan elite DKI Jakarta dikabarkan ramai-ramai menjual rumah, dengan harga miring dari biasanya, salah satu diantaranya berada di kawasan Pondok Indah.

Berdasarkan penelusuran toko online seperti Lamudi, dengan kata kunci "Rumah Dijual Di Pondok Indah" terdapat 2.753 penawaran. Jumlah ini cukup banyak, bahkan dari masing-masing pengiklan mempromosikan harga jualnya bisa dinego sampai ada promosi 'turun harga'.

Misalnya dijual rumah Pondok Indah, penjual memberi embel-embel "TURUN HARGA DARI 21.5 M >>>19.5M DIJUAL RUMAH PONDOK INDAH JAKARTA SELATAN". Ada juga rumah di lokasi yang sama dijual Rp 37 miliar, penjual menawarkan promosi "DIJUAL RUMAH MEWAH DI BAWAH HARGA PASARAN DI PONDOK INDAH# "

Selain itu, penjual lain menawarkan rumah 'hanya' Rp 6 miliar. Penjualan memberikan embel-embel 'dijual cepat' karena sedang butuh. "Di jual Cepat Termurah di Pondok Indah Harga dekat NJOP"

Di luar sentimen ini, di pasar modal saham MKPI sudah sangat jarang bergerak dan tidak mengalami pergerakan berarti sejak awal Juni lalu.

Harga saham tercatat di level Rp 25.100/saham dengan kapitalisasi sebesar Rp 23,80 triliun. Sejak awal tahun saham MKPI telah melemah 10,36%.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Apa nih, kok Laba Pemilik Pondok Indah Anjlok 62%?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular