Penambangan Bitcoin Lebih Mudah Ada Penyesuaian Algoritma

chd, CNBC Indonesia
05 July 2021 14:44
Bitcoin
Foto: Getty image/CNBC

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia telah mengetahui selama berbulan-bulan bahwa lebih dari separuh penambang Bitcoin di dunia akan menjadi suram karena China sedang giat-giatnya menindak para penambang kripto.

Namun setelah hal itu terjadi, algoritma Bitcoin pun telah disesuaikan untuk memastikan produktivitas penambang tidak terus menurun.

Penyesuaian yang mulai berlaku pada Sabtu (3/7/2021) pagi lalu juga berarti bahwa lebih banyak dana yang mengalir ke para penambang Bitcoin online.

"Ini akan menjadi pesta cuan bagi para penambang," kata ahli penambangan Bitcoin, Brandon Arvanaghi dikutip dari CNBC International.

Para penambang Bitcoin menjalankan program di komputer yang digunakan untuk memecahkan teka-teki algoritma sebelum orang lain melakukannya.

Memecahkan algoritma itulah yang melengkapi satu blok, sebuah proses yang menciptakan Bitcoin baru dan memperbarui ledger digital yang melacak semua transaksi bitcoin.

China sudah lama menjadi negeri pusat penambang Bitcoin, dengan perkiraan sekitar 65% hingga 75% dari penambangan Bitcoin dunia berada di negara tersebut. Tetapi tindakan keras dari pemerintah China telah secara efektif 'mengusir' para penambang kripto di negara itu.

"Untuk pertama kalinya dalam sejarah jaringan Bitcoin, kami menghentikan penambangan sepenuhnya di wilayah tertentu yang memengaruhi lebih dari 50% jaringan," kata Darin Feinstein, pendiri Blockcap dan Core Scientific.

Lebih dari 50% hashrate, kekuatan komputasi kolektif penambang di seluruh dunia telah turun sejak puncak pasarnya pada Mei lalu.

Lebih sedikit orang yang menambang berarti lebih sedikit block yang diselesaikan setiap hari. Biasanya, dibutuhkan sekitar 10 menit untuk menyelesaikan satu block, tetapi Feinstein mengatakan kepada CNBC bahwa jaringan Bitcoin telah melambat menjadi 14 hingga 19 menit untuk menyelesaikan satu block-nya.

Inilah mengapa Bitcoin selalu mengkalibrasi ulang setiap block sejak tahun 2016, setidaknya setiap dua minggu sekali.

Pada Sabtu lalu, kode Bitcoin secara otomatis membuatnya sekitar 28% lebih mudah untuk ditambang dan membuat jaringannya menurun yang belum pernah terjadi sebelumnya, sehingga memerlukan waktu minimal 10 menit untuk memulihkan block-nya.

"Algoritma Bitcoin diprogram untuk menangani peningkatan atau penurunan mesin penambangan," kata Mike Colyer, CEO perusahaan mata uang digital Foundry, dilansir dari CNBC International.

Lebih sedikit pesaing dan lebih rendah tingkat kesulitannya, maka setiap penambang dengan mesin terpasang akan melihat peningkatan profitabilitas yang signifikan dan pendapatan yang lebih besar dapat diprediksi.

"Semua penambang Bitcoin berbagi dalam ekonomi yang sama dan menambang di jaringan yang sama, sehingga penambang baik publik maupun swasta akan melihat pendapatannya meningkat," kata Kevin Zhang, mantan Chief Mining Officer di Greenridge Generation, pembangkit listrik besar AS pertama yang mulai menambang kripto dalam skala besar.

Sulit untuk memprediksi berapa lama defisit hashrate akan berlangsung. Barbour mengatakan bahwa sangat mungkin Beijing dapat dengan mudah membalikkan kebijakan mereka dan ini hanya bisa menjadi gangguan dalam jangka pendek.

Jika tidak, sebagian besar pakar kripto penambangan setuju bahwa akan memakan waktu antara enam hingga 15 bulan untuk semua perangkat keras penambangan yang menganggur dan dipindahkan itu untuk bermigrasi.

"Akan memakan waktu lama bagi surplus untuk menemukan rumah," kata Barbour, dikutip dari CNBC International.

Sebagian masalahnya menurut Feinstein adalah sebelum China menghentikan penambangan, sudah ada kekurangan infrastruktur untuk menampung para penambang generasi baru yang dikerahkan setiap bulannya oleh produsen Bitmain yang berbasis di Beijing.

Sekarang pasar dibanjiri dengan kelebihan pasokan rig pertambangan bekas dan sulit untuk mengatakan seberapa cepat negara akan dapat menyerap masuknya peralatan.

"Beberapa perusahaan pertambangan telah membangun semuanya dan hanya menunggu ASIC ini dipasang, yang hanya akan memakan waktu beberapa hari," jelas Arvanaghi.

"Mungkin yang lainnya perlu membangun kontainer, memperluas gudang, atau meningkatkan kapasitas daya mereka. Namun kami tidak akan melihat kecepatan hashrate dalam semalam, tetapi kami akan melihatnya kembali selama beberapa bulan ke depan," lanjutnya.

Dari semua kemungkinan tujuan untuk peralatan ini, Amerika Serikat (AS) tampaknya berada pada posisi yang sangat baik untuk menyerap hashrate yang menyimpang ini. CNBC diberitahu bahwa operator pertambangan utama AS sudah menandatangani kesepakatan untuk mewariskan beberapa penambang Bitmain tunawisma ini.

"Penambangan Bitcoin AS sedang booming, dan memiliki modal ventura yang mengalir ke sana, sehingga mereka siap untuk mengambil keuntungan dari migrasi penambang," kata Arvanaghi mengatakan kepada CNBC International.

"Banyak penambang Bitcoin AS yang didanai ketika harga Bitcoin mulai naik pada November dan Desember 2020 yang berarti mereka sudah membangun kapasitas daya mereka ketika larangan penambangan China diberlakukan dan inilah waktu yang tepat." tambah Arvanaghi.

Tetapi Barbour percaya bahwa penambang kecil yang melakukan proses penambangan di rumahnya juga memiliki peluang untuk menangkap kelebihan penambang ini.

"Saya pikir ini adalah sinyal bahwa di masa depan, penambangan Bitcoin akan lebih didistribusikan sesuai kebutuhan," kata Barbour, dilansir dari CNBC International.

"Tambang yang ada lebih sedikit seperti 100+ megawatt yang kita lihat di Texas dan lebih banyak tambang kecil di ruang komersial kecil. Jauh lebih sulit bagi seorang politisi untuk menutup tambang di rumah seseorang." tambah Barbour.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ditindak Keras! Penambang Bitcoin China Dibuat Kocar-kacir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular